infowonogiri.com-PRACIMANTORO-Lokawisata Museum Karst Indonesia di Kecamatan Pracimanatoro Wonogiri kini telah dilengkapi dengan ruang tempat pemutaran film dokumenter. Ruang tersebut berada di lantai III bangunan utama Museum Karst.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Seni dan Olahraga (Disbudparpora) berharap keberadaan fasilitas tersebut diharapkan akan menambah daya tarik wisata musim tersebut. “Film dokumenter diputar seminggu dua kali pada setiap hari Sabtu dan Minggu. Film yang diputar tentang pengetahuan geologi, pembentukan Karst, gunung berapi dan lain lain,” ujar Pranoto melalui Anton Wicaksono pengelola Museum Karst Indonesia.
Fasilitas tersebut, lanjutnya telah dimanfaatkan sejak menjelang bulan puasa lalu. Dalam sehari film dokumentar bisa diputar rata rata empat kali sehari. Rupanya banyak pengunjung yang menginginkan pemutaran film documenter itu. Menurutnya fasilitas pemutaran film itu sempat terkendala jaringan listrik karena jaringan belum menjangkau Museum.
Solusinya pasokan listrik menggunakan genset. Sebab jika daya listrik kurang maka tidak bisa menyalakan proyektor dan ruang pendingin. “Tempat pemutaran film tertutup maka harus menyalakan AC,” katanya. Data terakhir, sejak Rabu (31/8) sampai Jumat (2/9) pagi, pengunjung museum Karst telah mencapai 9.000 orang atau 3000 orang perhari.
Pengunjung kebanyakan berasal dari Jogjakarta, Solo, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan sebagian dari Jakarta dan luar Jawa. Kebanyakan pengunjung adalah pemudik yang merantau di seluruh Nusantara. “Luar biasa pengunjungnya ramai sekali. Pantauan infowonogiri.com sementara jumlahnya rata rata 3.000 orang perhari,” pungkasnya. Kepadatan pengunjung diyakini akan berlangsung sampai Minggu (4/9) yang akan datang.
Sebagai perbandingan, selama liburan sekolah bulan Juli lalu, jumlah pengunjung di museum Karst mencapai 10.000 orang. Asal tahu, fasilitas pemutarang film dokumenter adalah pelengkap fasilitas lainnya. Yang lebih dulu ada antara lain museum gua-gua alami. Seperti Gua Tembus, Gua Sodong, Gua Potro Bunder, Luweng Sapen, Gua Gilap, Gua Mrica, dan Gua Sonya Ruri. Disana dapat dipelajari proses hidrogeologi yang berlangsung ribuan tahun.
Musium Kars di Pracimantor disebut sebut sebagai Musium tebesar, terbaik dan terunik dari tiga Museum di tanah air, karena museum Kars Pracimantoro mampu menggambarkan kondisi keseluruhan geologi tanah air. Tujuan dibangunnya museum tersebut adalah untuk kepentingan pendidikan, wisata dan ekonomi.
Museum ini dibangun oleh pemerintah pusat yakni Pusat Lingkungan Geologi Badan Geolkogi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kerjasama dengan Bakorwil II Jateng, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri, dengan menghabiskan dana sekira Rp.36 Milyar.
Musium Karst terletak di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro, atau sekitar 3 KM dari terminal atau Pasar Kecamatan Pracimantoro kea rah Barat. Jika ditempuh menggunakan kendaraan pribadi hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Jika menumpang kendaraan umum sekitar 15 menit. Kendaraan umum yang tersedia adalah dari Baturetno jurusan Wonosari DI Yogyakarta. Fasilitas jalan menuju ke lokasi sudah beraspal halus.([email protected])