gudang buloginfowonogiri.com – NGADIROJO – Kualitas beras untuk rakyat miskin (Raskin) yang beredar di sebagian wilayah Wonogiri dinilai bermutu jelek. Antaralain ditemukan di wilayah Kecamatan Slogihimo dan Wonogiri Kota.

Raskin yang telah diterima masyarakat tidak layak konsumsi. Karena raskin berkutu dan berdebu. Sebelum maupun sesudah dimasak raskin berbau apek. “Tidak bisa dimakan loh berase, dimasakpun ba unya apek,” ujar Sugi warga Slogohimo Kota.

Puncaknya warga memilih tidak mengkonsumsi raskin jatah dari pemerintah tersebut. Warga memilih menjual beras bersubsidi itu ke pedagang beras. Sebagian lain memilih menggunakan raskin untuk jagong (disumbangkan untuk orang yang mempunyai hajat.

Informasi lain, warga melaporkan, sistem distribusi raskin di wilayah Slogohimo tidak sesuai juklak. Seharusnya raskin diterimakan utuh kepada yang berhak, yakni 15kg/Kepala Keluarga (KK). Faktanya sebagian jatah raskin untuk satu KK dibagikan dengan KK miskinainnya yang tidak terdaftar sebagai penerima raskin.

Ironisnya, di gudang Bulog Wonogiri, juga ditemukan ratusan kilogram raskin bermutu jelek. Temuan itu diketahui ketika Anggota Komisi B DPRD I Provinsi Jawa Tengah Subandi PR. Spd, dan anggota DPRD II Wonogiri Sulardi bersama Wakil Sekjen DPP-PAN Ibnu Bilaludin melakukan sidak ke Gudang Bulog Wonogiri, Rabu (6/3/13) .

Kondisi raskin di Gudang Bulog sama persis dengan keluhan masyarakat Wwonogiri. Rasskin di Gudang Bulog berkutu dan berdebu. Kepala Bulog Wonogiri, Nugroho, di hadapan wakil rakyat dari PAN itu menjelaskan, bahwa penyebab raskin berkutu dan berdebu disebabkan karena kondisi cuaca di Wonogiri yang kurang bersahabat. “Cuacanya jelek, ekstrem.

Kadang hujan kadang panas, itu menyebabkan beras yang disimpan di gudang rusak. Berkutu dan kutunya mati, dan berdebu. Penyimpanan beras ini butuh cuaca yang panas dan stabil,” ujarnya.

Menurut Nugroho, raskin yang jelek ada sebanyak 21 koli. Raskin sebanyak itu merupakan hasil penarikan oleh petugas Gudan Bilog. Di gudang Bulog kemudian raskin tersebut dibersihkan kembali, lalu dikemas.

Subandi menyarankan agar raskin yang bermutu jelek agar tidak disalurkan ke masyarakat. Subandi dan Sulardi juga menghimbau agar Gudang Bulog bisa bekerja sama dengan kelompok petani di Wonogiri. Harapannya, petani di Wonogiri bisa menyuplai sebagian dan atau seluruh kebutuhan Raskin se Wonogiri.

Menyikapi masukan dari wakil rakyat, Nugroho sangat bisa menerima saran tersebut. Dia menyatakan tidak akan mendistribusikan raskin berkutu dan berdebu, serta siap menjalin kerjasama dengan petani. “Kita sudah ada kesepakatan dengan lumbung pangan dan lumbung desa di Wonogiri,” terangnya.[Bagus]

By Redaksi

3 thoughts on “Raskin Berkutu dan Berdebu”
  1. wong cilik ke mangane wae wis ora apik,duwite sithik, lungguhe dingklik, ora kebeneran balik, segone utah menyang lemah ora mamah.
    bedo karo pejabat,
    mangan enak, lunguh kepenak, duwite pirang2 lak, iso lunjak2 karo ngakak2, kurang marem karo midak.

Tinggalkan Balasan