selamatdatangwonogiriinfowonogiri.com – WONOGIRI – Proyek pembangunan sanitasi komunal berbasis masyarakat senilai Rp.310 Juta di Perumnas Mojoroto, Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri dipersoalkan. Proyek tersebut dicurigai tidak sesuai rencana awal. Warga sepakat menolak fasilitas pembuangan tinja dan air kencing itu.

Pengelola proyek berusaha meloby agar warga tidak memasalahkan penyimpangan proyek tersebut dengan cara mencoba memberi uang tutup mulut ke warga masyarakat. Namun warga tetap menolaknya. Keputusan penolakan itu dibahas dalam rapat RT semalam.

“Saya ditawari kompensasi untuk tidak meramaikan penyimpangan ini. Saya bersikukuh tetap menolak karena mereka terkesan menyepelekan,” katanya,” kata Sahudi,  Sekretaris RT 01/RW 12 Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Wonoboyo, kemarin.

Sahudi mengatakan kegiatan tersebut berawal dari pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Sahudi dipercaya menjadi seksi adminsitrasi KSM. KSM kemudian mengajukan proposal ke DPU, dan dikabulkan dengan anggaran Rp.310 juta.

Tahap pertama, KSM dilibatkan pengerjaan dan survey jalur pemasangan pipa sanitasi. Hasil survey disepakati pipa dilewatkan di luar pemukiman. Itu untuk antisipasi pencemaran udara jika terjadi kebocoran saluran.

“Kalau dilewatkan di dekat rumah, kalau bocor pasti bau. Maka disepakati dilewatkan di luar pemukiman. Ternyata dirubah tanpa sepengetahuan kami. Pipa dilewatkan dekat rumah. Kami tidak dilibatkan dalam pelaksaan. Proyek tidak sesuai harapan kami,” katanya.

Belakangan, dia mengetaui bawha proyek ini di-swakelola oleh DPU. Sahudi menemui ada keanehan. Sebab, nama proyek tersebut adalah pembangunan sanitasi komunal berbasis masyarakat. Tapi, dalam pelaksanaanya, justru masyarakat tidak dilibatkan.

“Warga bergejolak. Kami beberapa kali rapat. Proyek sempat dihentikan. Tapi, dilanjutkan kembali. Tadi malam rapat lagi. Warga sepakat tidak mau menerima proyek itu lagi. Infonya proyeknya mau dialihkan ke kampung sebelah barat Perumnas. Karena warga sini menolak,” imbuhnya.

Proyek ini dicurigai terjadi penyimpangan. Sahudi menunjukan foto ambrolnya buka-kontrol pipa di depan rumah Camat Selogiri Bambang Haryanto di perumahan tersebut. Sehingga terlihat besi rangkanya sangat kecil. Besinya kecil.

Bukti tersebut kian meyakinkan warga, bahwa proyek itu bermasalah, karena tidak sesuai rencana awal. “Kami ingin dikembalikan ke rencana semula agar kami bisa merasakan manfaatnya,” tandasnya.

Sementara Kepala DPU Wonogiri Sri Kuncoro belum berkenan memberikan keterangan dengan alasan belum mengetahui detail proyek tersebut, dan belum tahu ada penolakan dari warga. [[email protected]]

By Redaksi

3 thoughts on “Warga Tolak Uang Tutup Mulut Proyek Sanitasasi Bermasalah”
  1. lha itu… ujung@nya tu hanya materi alias Korupsi
    di Desaku aja Proyek Penataan Lingkungan Miskin juga sempat di Sunat Perangkat Desa hampir 30% dari 20 juta, DASYAT>>>>>>>>>>>>>>> bukan hanya Reog yang asli Budaya Indonesia, KORUPSI musti di Patenkan Juga kaleeeeeeeeeeeeee………

  2. Tidak jauh beda dengan PROYEK DAK-SAB..(dana alokasi khusus-sarana air bersih)..di 13 lokasi di wonogiri terjadi penyunatan dan mark up RAB…dana yang turun sampai dilokasi hanya 40%…dari RAB…markup harga sampai 300% di beberapa item…luarbiadap..

Tinggalkan Balasan