infowonogiri.com-WONOGIRI-Pengurus organisasi agama islam Nahdlotul Ulama (NU) diminta meniru konsep pengenalan diri seperti yang dilakukan oleh perusahaan minuman beralqohol dan berkarbonasi tinggi, seperti perusahaan bir bintang.
Meski bir bintang sudah sangat dikenal masyarakat dan produk dagangan laris manis, namun pengelola perusahaan bir bintang tetap mempromosikan diri melalui berbagai sarana komunikasi masa. Seperti melalui radio, televisi, koran dan media luar ruang lainnya.
“Bir bintang meski sudah laku, bahkan saking larisnya minuman belum dibuat sudah habis dipesan. Tetapi mengapa masih pasang iklan di media masa, masih pasang spanduk, baliho, bando, neon book, brosur, liflet, famlet dan media lainnya?,” tanya DR KH Syamsudin Asrofi MA Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlotul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.
Hadirin para nahdliyin tidak ada yang bisa menjawab tepat. Menurut Syamsudin singkatnya karena pemilik perusahaan bir bintang ingin memberitahukan bawha bir bintang masih hidup dan tetap menjadi bintang.
Doktrin tergolong anyar itu disampaikan pada acara Rakor Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Ranting (PR) NU se Kabupaten Wonogiri dan Lembaga Otonom (Banon), dihadiri oleh Rois Suriah yang juga Ketua MUI Kabupaten Wonogiri KH Abdul Aziez Mahfuf, Wakil Rois NU KH Drs Sutrisno Yusuf, Dr H Hambiyoko Ketua LPNU dan Edy Waluyo LPNU dan Dosen UNS Solo.(bsr)
MEMANG BETULLL.DAN KAMI LASKAR PAGAR NUSA KISMANTORO, WONOGIRI, SIAP TERJUN MENJADI TONGGAK TERDEPAN DALAM REGENERASI PEMUDA NU……………..