infowonogiri.com-WONOGIRI-Sejak memasuki  musim penghujan mulai banyak bermunculan ulat di pohon Johar. Karena hidupnya di pohon johar itupula, sehingga enthungnya biasa disebut enthung johar. Ulatnya juga biasa di sebut dengan  ulat johar.

Sebagian warga mulai mencari ulat johar. Seperti yang dilakukan oleh Darsono dan Sumi, keduanya warga Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo. Setelah mendapat cukup banyak, ulat-ulat dibungkus dalam karung agar berubah menjadi kepompong. Namun ulat yang masih menempel di daun dibiarkan tetap di daun.

Ulat yang masih merayap dimasukkan ke karung dan diikat. Ulat akan menggantung di dinding karung. Dalam sehari semalam ulat berubah menjadi kepompong. “Lalu dimasak sesuai selera. Cara memasaknya dibumbui dengan bumbu dasar lalu direbus,” ujar Sumi (68). Setelah dipastikan masak, enthung rebusan digoreng atau dibothok.

Menurutnya, enthung johar berbeda dengan enthung pohon jambu mete dan enthung pohon jati. Enthung johar lebih menarik. Rasanya juga lebih gurih dan lezat. Warnanya lebih hijau kekuning-kuningan. Ukuranya memang lebih kecil dibanding enthung jambu mete. Namun sedikit lebih besar dibanding enthung pohon jati.

Biasanya, saat musim enthung seperti ini, terkadang ada sejumlah petani yang menjualnya ke pasar tradisional. Harga tergantung takaran gelas atau takaran pincuk daun pisang, dan ada pula yang dikemas dengan plastik seperempat kilogram-an. Harganya mulai dari Rp.3.000 hingga Rp.5000,-. ([email protected])

By Redaksi

One thought on “Enthung Johar Rasanya Lezat”

Tinggalkan Balasan