infowonogiri.com-WONOGIRI-Namanya Annisa Azzahra. Umurnya baru mencapai 2,5 tahun. Sehari-hari terbaring di tempat tidur bersama ibunya Sundari (23) di rumahnya di Dusun Bledu RT 1 RW 03, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri Kota. Ayahnya bernama Prayitno (28).
Meski masih balita, namun Annisa tergolong peka perasaannya. Jika mengetahui ada orang lain masuk ke dalam rumahnya, ia terlihat malu. Jika semula terbaring, jika ada orang lain masuk ia menyembunyikan wajahnya, dengan cara memiringkan tubuhnya.
“Memang seperti ini, agak malu,” kata Sundari. Annisa merasa tidak nyaman jika ada yang membicarakan sakit yang dideritanya. Setelah Sundari berkata tidak ada orang lagi, Annisa baru membalikkan tubuhnya lagi.
Sejak usia empat bulan, Annisa menderita kelainan pada mata kirinya, hingga berusia satu tahun. Di tengah bola matanya terdapat getah melingkar berwarna bening. Di matanya ada benjolan hitam. Awalnya kecil. Tetapi berangsur-angsur bola matanya membengkak. Kini, kedua bola matanya telah keluar dan menghitam.
Sejak 40 hari belakangan, ada daging tumbuh dari dalam matanya dan terus membesar. Perubahan terjadi pada mata kirinya itu. Mata memerah dan membengkak. Namun mata kanannya saat itu masih seperti normal. Kini mata kanannya mulai ikut bengkak hingga keluar. Kini yang tampak hanya daging yang kian hari kian besar.
Upaya pengobatan pernah dilakukan keluarganya ke Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta, saat itu Anisa berusia lima bulan. Aniisa divonis terkena tumor ganas. Dalam istilah kedokteran disebut Retinoblastoma. Solusinya harus dioperasi atau diangkat.Dengan biaya mencapai Rp 8,5 juta.
Waktu itu kondisinya belum separah seperti sekarang. Dengan kondisi seperti saat ini biayanya makin mahal, berkisar Rp.35 juta hanya untuk pengangkatan saja. Dua bulan lalu Annisa juga dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jawabannya sama, kedua mata harus diangkat.
“Kami berharap ada donatur yang membiayainya. Kami tidak mampu membiayai sendiri,” kata Sukimin (51) kakek Annisa dihadapan anggota DPRD Wonogiri, Sardi. Latar bekalang Prayitno adalah pekerja serabutan. Sundari sehari-hari hanya menunggui Annisa di rumah. Rumah yang ditempati adalah milik orang tua Sundari.
Sundari kian khawatir dengan kondisi anak pertamanya itu. Sejak 40 hari ini Annisa enggan makan. Berat badannya terus menurun. Sejak kecil memang susah makan. Untuk merayunya agar mau makan, ibunya menaikkan ke sepeda motor sembari disuapi. Akhir-akhir ini, Annisa sibuk mengusap matanya, mungkin merasa gatal. ([email protected])
turut prihatin …. nangis aku ngelihatnya….. duh Gusti…. semoga annisaa cepat sembuh..
Mari kita peduli sama Penderita tumor ganas ini, dengan mesisihkan sebagian rezeqi kita.
Dan yang mungkin punya kenalan di birokrasi, apakah tidak ada yang bisa bantu untuk mencarikan jalan keluar dengan mengajukan pengobatan ke Rumah sakit dengan Askes Gakin atau JamKesMas atau apapun namanya..?
Beberapa saat yang lalu, ada saudara dari Kismantoro operasi jantung di Rumah sakit Harapan Kita Jakarta, GRATIS TIS TIS berkat JamKesMas.
Ayo, kalau tidak menyumbang uang, sumbanglah peluang untuk mendapatkan akses ke JamKesMas biar bisa berobat ke RSCM, dan yang bisa bantu uang, biar bisa meringankan biaya yang lain.
Nanda Annisa, Semoga kamu tabah dan kuat menjalani semua ini, lalu nanti segera Ketemu Obatnya ya Naak……
Terima kasi,
Salam Kasih Sayang