
infowonogiri.com – WONOGIRI – Sepuluh perusahaan penyedia air minum asal Jepang berencana akan dilibatkan dalam investasi yang mencapai Rp.1,7 Trilyun di Wonogiri. Sepuluh perusahaan itu adalah PT Azbil Berca Indonesia, Fuji Tecom Inc, Hitachi Plant Technology, Kubota Corporation, Mitsui & Co Ltd, Toyota Tsusho Corporation, dan Toshiba Corporation melalui perusahaannya yang telah beroperasi di Indonesia, Envitech Perkasa.
Ke 10 perusahaan asal negeri sakura itu telah puluhan tahun menangani pengolahan air minum di Jepang, menyediakan instalasi dan kegiatan pendukung lainnya. Hal itu dikemukakan oleh Direktur PDAM Giri Tirta Sari Kabupaten Wonogiri H Suharno, Kamis (17/1/13) di sela sela menerima perwakilan dari ke 10 perusahaan tersebut.
Ke 10 perusahaan tersebut datang disambut oleh Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, Direktur PDAM Wonogiri H Suharno, dan jajaran SKPD Pemda Wonogiri di pendopo rumah dinas Bupati. Namun sampai saat ini, investasi baru memasuki tahap kajian. Meski demikian,. Perwakilan 10 tim dari Jepang telah menyatakan keinginannya untuk berkontribusi dalam membangun industri penyedia air minum di Kethek Ogling.
Seperti dikemukakan oleh Wakil Direktur Water Supply Division, Ministry of Health Labour & Welfare (MHLW) Jepang, Yasunori Yoshizawa. Yoshizawa mengatakan timnya datang ke Wonogiri untuk meninjau proyek-proyek pengelolaan air yang mungkin bisa dikerjasamakan. Yoshizawa menyebutkan selain mengajak Japan Water Works Association, ia juga membawa 10 perusahaan untuk mengkaji industri air minum di Wonogiri.
“Kami ingin berbagi teknologi pengolahan air minum di sini di Indonesia. Di Jepang teknologi pengelolaan air minum bisa dikatakan sudah sempurna. Kami ingin terlibat dalam industri air minum di Wonogiri,” papar Yoshizawa. Memang Yoshizawa belum menyebut uang yang akan investasikan.
” Kita belum bisa berhitung kemampuan produksinya. Waktu memulai investasi itu belum kita tetapkan. Kita baru mengkaji. Mereka ingin melihat dan menangkap peluang dan penerapan teknologinya. Jika berjalan air minum bisa untuk lima kota/kabupaten se Soloraya,” pungkas Suharno. Selain di Wonogiri, tim investor Jepang juga akan ke Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.[[email protected]]
Galakkan dulu penghutanan tanah- tanah gundul, nanti airnya melimpah baru investor mau menabur uang buat teknologi pengolahan air. lha jika sumber airnya kecil nanti tiba di lapangan investornya kabur.
saya yakin ini juga hanya………….obor-obor blarak, realisasinya jauh dari api.
manajemen air bukan asal2an, musim hujan kita kebanjiran musim kemarau kita kekeringan. kecuali penghutanan kembali, perbanyak juga waduk2 di sepanjang DAS biar banyak tandon air kalaw kemarau masih ada mata air.