GGLINK-NEWS-WONOGIRI-Hanya karena keinginannya memiliki meja pimpong tidak segera terujud, oknum perangkat Desa di Desa Pucanganom nekad menebangi pohon jati di tepi jalan sebanyak 23 batang. Pohon tersebut selama ini diketahui sebagai turus jalan di wilayah Dusun Kepuh Desa Pucanganom Kecamatan Giritontro.
Kabar itu dilaporkan oleh anggota Paketri (Paguyuban Keluarga Petani) Sarnen Sujarwadi warga asal Giritontro. “Yang ditebang pohon kayu Jati. Jumlahnya ada 23 pohon. Ditebangi tampa musyawarah dengan semua perangkat desa maupun warga masyarakat,” lapor Sarnen seperti dirilis melalui email ke wartawan koran ini.
Sarnen mengatakan, akibat penebangan pohon tersebut, masyarakat merasa tidak terima tidak rela. Alasannya, penebangan itu dilakukan tampa dimusyawarahkan dengan semua perangkat Desa, dan penebangan itu dinilai tidak turut melestarikan alam.
“Hanya karena ingin segera punya meja ping pong harus mengorbankan penghijauan dan merusak kelestarian alam? Itu namanya memberikan contoh yang buruk kepada masyarakat. Susah payah menanam pohon, ternyata setelah besar hanya ditebang oknum perangkat,” keluh Sarnen.
Dijelaskan Sernen, penebangan pohon milik rakyat itu dilakukan akhir Sepember 2010 lalu, tindakan aparat itu baru dilaporkan ke wartawan karena masyarakat tidak tahu kemana mengadukan masalah itu. Penebangnya diduga oknum Pjs Sekretaris Desa dan Oknum pengurus BPD Desa setempat. Pembelinya diduga pedagang Kayu dari Dusun Sumberjo Desa Sirnoboyo Giriwoyo. (bsr)
wah ini perlu dilaporkan ke KPK.untuk yang lapor pantesnya jadi Kepala Desa
Gw dukung lho sdr.sarnen jd kades,semoga dg kebijakan lo pucanganom jadi negara sendiri yang makmur…..