infowonogiri.com – PARANGGUPTIO – Secara serentak akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 87 Desa di delapan wilayah Kecamatan se Kabupaten Wonogiri, Rabu (19/12) mendatang. Di Kecamatan Paranggupito akan dilaksanakan Pilkades di Desa Ketos dan Desa Sambiharjo.
Masing masing kursi di Pemerintahan Desa tersebut akan direbutkan oleh dua orang kandidat. Di Desa Ketos mantan istri Kades Dupardi, yakni Semi Kusumawati akan bersaing merebutkan suara terbanyak dengan calon Narwanto.
Sementara di kursi Kepala Desa di Pemerintahan Desa Sambiharjo akan direbutkan oleh Suparmo dan Anung. Camat Paranggupito, Purwoto mengemukakan, bahwa kedua calon tersebut sama sama kandidat baru, belum pernah ada yang menjabat sebagai Kades.
Di Desa Ketos beredar kabar, telah terjadi politik uang (money politik). Uang tersebut dibagikan oleh tim sukses dengan menggunakan amplop. Aneh dan menariknya, tidak hanya uang yang dibagikan kepada calon poemilih.
“Anehnya amplopnya tidak hanya berisi uang, tapi juga kembang. Kembang itu dimasukkan di dalam amplop bersama uangnya. Uangnya besarannya Rp.50 ribu,” ujar Yan, informan yang keberatan namanya disebutkan ini.
Menurut Yan, pembagian uang itu dilakukan sebelum penetapan bakal calon, penetapan bakal calon adalah Senin 3 Desember lalu. Dengan demikian pembagian amplop isi uang dan kembang itu diperkirakan dibagikan dalam kurun waktu akhir Nopember sampai 3 Desember lalu.
Kabar terbaru, sejak penetapan bakal calon, warga masyarakat yang terlanjut menerima amplop berisi uang dan kembang itu tiba tiba menderita sakit, sehingga dilarikan ke rumah sakit. “Banyak masyarakat yang takut, antara mau menerima atau menolak amplop itu,” ujar Yan lagi.
Jika menerima, berarti hak untuk menentukan pilihannya telah diarahkan agar memilih seorang calon kades. Sebaliknya jika tidak memilih calon yang memberi uang tersebut, mereka takut resikonya pasca menerima uang dan kembang itu.
Namun camat Purwoto membantah itu tersebut. Purwoto menduga kabar tersebut hanya isyu belaka, dari salah satu calon kades untuk menjatuhkan calon kades lain. “Saya belum menerima kabar itu, saya juga belum dapat laporan resminya,” katanya. [[email protected]]
Jika ini benar adanya,kenapa dari kubu lawan tidak ada tindak lanjut untuk mengusutnya??