infowonogiri.com-WONOGIRI-Ribuan muslimin Kota Sukses tumpah ruah memadati halaman masjid agung Attaqwa dan alun alun Giri Krida Bhakti Wonogiri Rabu (31/8) pagi. Bahkan selain alun-alun dan halaman masjid juga memadati Jalan Kabupaten depan pendopo Kabupaten.

Mereka datang berduyun duyun untuk melaksanakan shalat idul fitri berjamaah. Shalat dipimpin oleh Al Ustadz Acep Zainudin, dan khutbah disampaikan oleh Drs H. Nuri Hartono Kepala Sekolah MAN 1 Wonogiri.

Dalam ceramahnya, intinya bahwa shalat puasa dan zakat yang kemudian ditutup dengan halal bil halal adalah implementasi dari seorang umat yang beriman dan bertakwa, bahkan termasuk ciri dari keshalehan sosial.

Shalat puasa dan zakat juga ujud syukur dan patuh seorang hamba atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada semua hambanya tanpa terkecuali. Ustadz mengingatkan banyak umat orang islam yang tidak bisa melaksanakan shalt I’d pada tahun ini. Mereka yang masih dalam perjalanan karena mudik belum sampai tujuan, mereka yang sedang terbaring sakit, atau mereka belum terbuka hatinya dan atau karena memang tuli dan buta mata hatinya, tidak bisa melaksanakan shalat idul fitri.

Oleh karena itu umat muslim terus dihimbau untuk meningkatkan syukur dan terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. ini kita bisa melaksanakan shalat I’d, “Iman dan Takwa juga merupakan indikator keberkahan hidup sebuah negara. Ramadhan adalah bulan kasih sayang ampunan dan maghfirah bulan dibukanya pintu syurga,” ujarnya.

Banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa apa kecuali rasa lapar dan dahaga. Mengapa hal itu terjadi karena dilaksanakan tidak maksimal dan tidak atas kepasrahan diri kepada sang khalik. Hadir Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan sejumlah pejabat pemda serta ribuan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Ditempat lain juga tampak banyak yang menggelar shalat I’d berjamaah. Antara lain di depan Mapolres lama, Wonokarto, Bulusulur, Wuryorejo dan beberapa tempat yang tidak terpantau. ([email protected])

By Redaksi

One thought on “Ribuan Muslim Shalat I’d di Alun Alun Wonogiri”
  1. Membaca berita sholat ied di Wonogiri jadi terkenang semasa remaja di tahun 1970 an. Ketika itu sebagai tanda berbuka puasa selain menggunakan bedug juga menyalakan mercon besar yang disebut Blanggur. Demikian juga ketika akan mengawali sholat Ied. Kami yang masih usia SD pada berebut untuk menyulut Blanggur tsb. Menjelang tahun 1975 blanggur tidak lagi digunakan sebagai pertanda. Dulu kami juga senantiasa memeriahkan mesjid dengan pukulan bedug. Seru pokoknya. Lambat laun tradisi memeukul bedug hilang. Jusuf at Pekanbaru.

Tinggalkan Balasan