infowonogiri.com – SLOGOHIMO – Kecamatan Slogohimo kembali gempar oleh ulah warganya. Semalam, Rabu (18/4) anggota Polsek Purwantoro Aipda H. Sriyanto nyaris digropyok masa di rumah Indah perempuan warga Desa Sedayu Kecamatan Slogohimo.

H Sriyanto berhasil menyelamatkan diri dari kepungan warga setelah keluar melalui pintu belakang rumah tanpa ketahuan masa. Namun warga berhasil mengamankan sepeda motor Honda Blade milik H Sriyanto. Motor tersebut kini menjadi barang bukti di Kantor Desa Sedayu.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber mengemukakan, H Sriyanto adalah warga Desa Koripan Kecamatan Slogohimo. Anggota Pulbaket Polsek Purwantoro itu telah berkeluarga dengan satu istri dan telah dikaruniai anak.

Sedangkan status Indah belum diketahui pasti. Ada yang menginformasikan Indah berstatus janda, ada yang mengatakan belum bercerai. Indah masih tinggal bersama orang tuanya, berinisial Par, serorang guru yang tinggal di Desa Sedayu Kecamatan Slogohimo.

Kronologisnya, Par sejak sore pergi memeriksaan anaknya ke rumah sakit. Indah tinggal di rumah sendirian. Pada sore hari, ada warga setempat yang melihat H Sriyanto masuk ke rumah Indah. Sepeda motor Honda Blade Nopol AG 3564 JQ milik H Sriyanto dimasukkan ke dalam rumah.

Kabar itu menyebar ke penduduk setempat. Karena curiga, warga menungguinya di tepi jalan di sekitar rumah Indah, sampai malam. Sekitar pukul 19.30 warga mendapatkan kabar, bahwa  H Sriyanto telah melarikan diri dari pintu belakang. Ada saksi tetangganya yang mengetahui.

Namun sepeda motornya ditinggal di rumah Indah. Kemudian warga melaporkan ke Perangkat Desa setempat. Motor tesebut malam itu disita oleh Pengurus RT setempat disaksikan oleh warga. Kemudian sepeda motor itu diamankan ke Kantor Desa setempat.

Di Kantor Desa Sedayu, Kamis (19/4) siang digelar rapat membahas masalah tersebut. Namun belum ada kabar kelanjutnnya. Kapolsek Slogohimo AKP Bambang S sudah dikonfirmasi infowonogiri.com , namun belum ada keterangan.

Kapolsek Purwantoro AKP Made Mastika sudah dikonfirmasi, namun atasan H Sriyanto itu sedang cuti. Kanitreskrim Purwantoro Tarmin sudah dikonfirmasi, dia mengakui sudah mendangar kasusnya H Sriyanto. Sriyanto sendiri sudah dikonfirmasi ke kantornya, namun tidak sedang dinas.

Nomor HP yang bersangkutan juga sudah dihubungi akan tetapi, tidak berhasil tersambung. Ketika dihubungi melalui nomor rumahnya juga tidak pernah diangkat. Kades Sedayu Jumari, sudah dikonfirmasi tetapi tidak ada keterangan.

Warga setempat merasa resah dengan ulah H Sriyanto. Sebab menurut warga perbuatan itu sudah beberapa kali dilakukan. “Dia itu polisi, bukannya mengayomi warganya tetap malah berbuat yang meresahkan,” ujar warga yang justru teman Sriyanto. [[email protected]]

By Redaksi

11 thoughts on “Polisi Bermalam Di Rumah Janda Nyaris Digropyok Masa”
  1. wah itu report mas, kalau di liat dari enaknya iya podo enake. tapi ada embel2 polisinya itu lho sing marahi nggegiirisi, orang seindonesia tauu kalau polisi itu apa?, jadi itu yg menjadi repot, kalau diliat dari kemanusiaan memmang polisijuga manusia, yg biasanya seneng yg enak2 mas,, makanya itu kliat belajar menempatkan diri pada porsi yg sesuai, artinya kalau jadi polisi ya harus bisa menyesuaikan dirinya pada aturan polisi.

  2. Lah mbak Endah kuwikan anak’e Pak Guru P****, tonggo ndesoku keluarga kuwi kat mbiyen nggawe wirang wong ndeso dongol sedayu slogohimo, kudu ne keluarga kuwi diusir soko deso sedayu ben ora nggawe wirang meneh deso sedayu..gur ngotori ndeso sedayu wae soko doso lan kelakuan keluarga ne parmono sing bejat kat mbeyin pantes deso iki kekuraangan wae, enek wong bejat keluarga ne parmono kuwi. ayo di usir wae rame-rame…..

  3. lagi-2 sedayu…., ada apa dg sedayu ?, adakah yg salah dg sedayu ?, berulang kali dengan kasus yg sama, atau mungkin ada faktor kultur yg dibangun oleh para pendahulu… sehingga bukan tdk mungkin akan dicontoh oleh sebagian kecil generasi sekarang untuk melestarikan yg menurutnya “demenan” (istilah dunia asmara) yg jelas-2 tidak mencerminkan pamor sedayu yg ayem tenterem, rukun, damai, dll…, kurang apa sedayu… banyak warga setempat dengan status priyayi, akademik-intelektual, religius man, dsb. tentunya tugas berat buatseluruh warga sedayu beriringan dg pamong desa untukmencegah bahkan memberantas budaya yg jelas mencoreng pamornya sedayu yg sudah kondang kawentar di bumi nusantara ini. harapan saya, poro pamong dengan didukung oleh masyarakan untuk segera menuntaskan permasalahan ini, selamat berjuang pak Kades, rangkullah masyarakat demi citra sedayu yg menjadi kebanggaan semua warga anda, terapkan sandi ‘rawe-2 rantas malang-2 putung’, bosan mendengar kabar sedayu dg kasus ini…..

Tinggalkan Balasan