
infowonogiri.com-WONOGIRIKOTA-Musik keroncong di Wonogiri mati suri. Ini disebabkan karena pemain musik hususnya alat biola dan flood langka pemain. Indikasi itu terungkap ketika digelar Parade Musik Keroncong 2013 di Giri Wahana Wonogiri, Minggu (17/11).
Takem menjelaskan, dari sebaran 25 undangan yang dikirimkan ke grup musik keroncong di Wonogiri, hanya ada 12 grup yang mengikuti teknikal miting Sabtu kemarin. Kemudian pada hari pelaksanaan hanya ada 6. kelompok yang daftar ulang.
Karena itu, lanjut Takem, panitia memberikan kelonggaran pemain biola atau flood, bisa main lebih dari satu grup. “Harapannya semua grup yang ada agar bisa jadi main. Karena di Wonogiri memang tidak ada pemain biola dan flood,” tambah Takem.
Takem mengatakan, kegiatan ini ke depan menjadi agenda rutin. Untuk menggali potensi tokoh tokoh keroncong. Takem menilai pemusik keroncong Wonogiri pasif. “Nantinya akan dilakukan reoranisasi dan perlu regenerasi,” tandasnya.
Parade Musik Keroncong ini digelar olah aktifis Partai Nasdem. Takem kebetulan sebagai Ketua Bapilu Partai Nasdem. Karena tidak ada dana reses, Nasdem bergerak melalui budaya. “Tidak selamanya kampanye dengan politik tinggi, politik transaksional. Inilah yang ingin dilawan Nasdem. Sistemnya ada uang ada suara. Waktu pemilih tampa kesadaran. Tapi karena ada dorongan uang. Dampaknya yang terpilih tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kasaranya ingin balik modal,” tegas Takem. Takem adalah Caleg Dapil 4 di nomor urut dua.
Sementara itu juri terdiri dari Drs Sutikno, Harjono seorang kolomnis dan musisi keroncong Jogja, dan pencipta lagu keroncong. Bulan kemarin Juara III Nasional Keroncong. Lalu ada juri dari Wakil Ketua HAMKRI (Himpunan Musik Keroncong Republik Indonesia), dan Wakil Ketua HAMKRI Jateng.[Bagus]
Ralat.
1.Tertulis “politik tinggi” harusnya politik biaya tinggi
.2. waktu pemilih tanpa kesadaran = seharusnya waktu memilih ….
3. 6 kelompok yang daftar ulang = harusnya 10 kelompok