Salah satu titik lokasi pembangunan trotoar di Jl Ir Sutami Wonogiri Kota | Foto Bagus
infowonogiri.com – WONOGIRI – Perihal pembangunan trotoar yang lebarnya dipersempit, PKL berharap kepada Bupati dan para wakil rakyat, agar mengajak berbicara rakyat kecil, sebelum memutuskan kebijakan publik. “Trotoar ini ruang publik.
Siapa saja boleh menggunakan. Jangan menyalahkan PKL. PKL ini aset daerah. PKL juga memberikan sumbangan ke kas Daerah tidak sedikit. PKL jangan dimatikan. PKL jangan dirugikan. PKL ini juga bagian dari wisata kuliner, yang berpontensi menyumbangkan pajak bagi Kas pemerintah,” tandas Wandi.
Wandi merasa PKL tidak dilibatkan dalam merencanakan pembangunan trotoar di Wonogiri Kota. Pembangunan trotoar dengan car dipersempit juga dinilai tidak memberikan solusi yang positif bagi PKL dan juga masyarakat umum. Sebab para PKL mendengar informasi, bawha dipersempitnya pembangunan trotoar bertujuan untuk memperluas area parkir di Wonogiri Kota. “Ini (trotoar dipersempit) bukan solusi,” tandas Wandi.
Terpisah, Bagian Pertamanan DPU Kabupaten Wonogiri Karno, membenarkan bawha pembangunan trotoar di tujuh titik dipersempit dari ukuran semula 150 Cm menjadi 105 Cm. Sejak mulai dibangun pertengahan Oktober lalu, hingga kini, pembangunan trotoar tidak ada kendala. Selama pengerjaan, PKL yang berjualan di atas trotoar dialihkan (direlokasi) ke depan pasar Wonogiri Kota, terminal Angkuta dan ke depan Stadion Pringgondani Wonokarto.
Jumlah PKL di Wonogiri Kota ada 29 orang. Rinciannya 20 PKL direlokasi ke depan pasar Wonogiri Kota. Sedangkan yang sembilan PKL dialihkan ke sisi selatan terminal Angkuta. Sedangkan PKL di wilayah sekitar Giriwono dan RM Said dialihkan ke sekitar Stadion Pringgondani. Di sana cukup untuk didirikan 37 tenda PKL.[[email protected]]
5 thoughts on “Pembangunan Trotoar Dipersempit membuat PKL Galau”
trotoar bukan untuk PKL bos, trotoar untuk pejalan kaki. jangan hanya membela PKL yang pendapatannya sudah banyak tp ibarat sewa tempat hy seharga 1000-2000/hari. tidak ada artinya jika dibanding pendapatannya tiap hari.
perhatikan juga hak dari pejalan kaki. seandainya ada yang kesrempet mobil/motor apa PKL mau bertanggung jawab. maju terus pemda wonogiri, PKL harus dipindah ditempat yang sudah ditentukan. bravo!!!
Betul kata Bejo berapa PAD dari para PKL yang ada di trotoar itu????? coba hitung aja.
bandingkan dengan kerugian masyarakat pejalan kaki yang harus menantang bahaya saat berjalan jalan.apalagi para PKL yang dijalan Pelem, dengan sombongnya bangun tenda semi permanen tak pernah dibongkar baik siang maupun malam….itu untuk semua lapisan masyrakat pengguna jalan khusunya pejalan kaki Brow….
Maaf Bagaimana itu Pak Bupati, juga Para SATPOL PP apa yang Anda Lakukan??? jangan hanya seragam aja yang mentereng.nuwun.
Haduh…. Ndi..Wandi kamu ki wong ngendi. trotoar itu ruang publik untuk pejalan kaki yoo… Bukan untuk PKL. nek bakul ki dah disiapi dipasar dan halamannya. lagian PKL-PKL wonogiri itu apa ndak lihat pasar lantai 3 aja kosong kae lho.
Saya dukung Pak Bupati, laksanakan pembangunan sesuai peruntukannya.
Masak di Wonogiri We mau jalan kaki susah, masalahe dipakai PKL siang malam.
Setuju sekali bahwa trotoar ruang publik.jadi tidak seyogyanya dikuasai oleh PKL. Trotoar mestinya berfungsi sebagai tempat pejalan kaki lewat, bukan buat mangkal nggelar lapak. Untuk PKL harus di buatkan sentra yang selain memudahkan pengelolaan kebersihan, ketertiban, juga memudahkan pengaturan arus lalin serta parkir.
Ngapunten, sekedar ide.
trotoar bukan untuk PKL bos, trotoar untuk pejalan kaki. jangan hanya membela PKL yang pendapatannya sudah banyak tp ibarat sewa tempat hy seharga 1000-2000/hari. tidak ada artinya jika dibanding pendapatannya tiap hari.
perhatikan juga hak dari pejalan kaki. seandainya ada yang kesrempet mobil/motor apa PKL mau bertanggung jawab. maju terus pemda wonogiri, PKL harus dipindah ditempat yang sudah ditentukan. bravo!!!
Betul kata Bejo berapa PAD dari para PKL yang ada di trotoar itu????? coba hitung aja.
bandingkan dengan kerugian masyarakat pejalan kaki yang harus menantang bahaya saat berjalan jalan.apalagi para PKL yang dijalan Pelem, dengan sombongnya bangun tenda semi permanen tak pernah dibongkar baik siang maupun malam….itu untuk semua lapisan masyrakat pengguna jalan khusunya pejalan kaki Brow….
Maaf Bagaimana itu Pak Bupati, juga Para SATPOL PP apa yang Anda Lakukan??? jangan hanya seragam aja yang mentereng.nuwun.
45cm x n meter = ? juta masterplan apa ya 150 cm ? kalau benar sudah berapa Rp. x ? kemana?
Haduh…. Ndi..Wandi kamu ki wong ngendi. trotoar itu ruang publik untuk pejalan kaki yoo… Bukan untuk PKL. nek bakul ki dah disiapi dipasar dan halamannya. lagian PKL-PKL wonogiri itu apa ndak lihat pasar lantai 3 aja kosong kae lho.
Saya dukung Pak Bupati, laksanakan pembangunan sesuai peruntukannya.
Masak di Wonogiri We mau jalan kaki susah, masalahe dipakai PKL siang malam.
Setuju sekali bahwa trotoar ruang publik.jadi tidak seyogyanya dikuasai oleh PKL. Trotoar mestinya berfungsi sebagai tempat pejalan kaki lewat, bukan buat mangkal nggelar lapak. Untuk PKL harus di buatkan sentra yang selain memudahkan pengelolaan kebersihan, ketertiban, juga memudahkan pengaturan arus lalin serta parkir.
Ngapunten, sekedar ide.