infowonogiri.com – WONOGIRI – Siapa warga Wonogiri yang tak mengetahui patung bedol deso di bantaran bendungan Serbaguna Wonogiri?. Ya patung tersebut merupakan ikon Kabupaten Wonogiri. Patung tersebut menceritakan tentang sejarah transmigrasi luar biasa, yang dikenal dengan bedol deso demi pembangunan bendungan yang lebih dikenal Waduk Gajah Mungkur itu.
Namun kita lihat sekarang, patung yang senantiasa berdiri kokoh untuk melambangkan betapa besarnya pengorbanan penduduk Wonogiri untuk dipindahkan keluar daerah, kini hanya tinggal bangunan yang kehilangan jati dirinya.
Buktinya tampak tidak terurusnya lingkungan di sekitar patung. Yang lebih ironis patung tersebut mejadi media aksi corat-coret, yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil, orang orang yang melupakan sejarah. Namun hal itu justru jadi konsumsi publik karena selain badan patung tak ada relief juga sekali nulis seumur hidup tak di hapus.
Patut bersedih melihat hal itu terjadi. Memang benda tersebut merupakan benda mati yang tak bisa bicara. Namun dibalik dibangunnya patung tersebut, sebagai warga masyarakat Wonogiri yang tahu sejarah, harus menyadari betapa besar pengorbanan harta benda serta mental para warga yang dibedol pemerintah guna pembangunan Waduk Gajah Mungkur ke Sitiung – Sumatera .
Pertanyaannya ? Siapa yang berkewajiban melestarikan dan melindungi aset sejarah negeri seri gaplek ini!. Mengapa mereka hanya diam dan tak punya pikiran bahwa benda sejarah adalah aset yang bisa mengangkat harkat martabat dan derajat daerah dan bangsa ini! Ya semoga mereka terketuk hatinya untuk menjaga simbol nenek moyang kita yang pergi Bedol Deso! [mery]
Seharus’nya Pemda yg berwenang untuk melestarikan, walaupun itu hanya SATU segi sederhana yg perlu di perhatikan, meskipun ada aset2 lain yg harus di fikirkan juga. Tapi jika Monumen itu di lestarikan lebih BERSERI (Bersih, Rapi, Indah) lagi, pasti akan jauh lebih terkenang dan terkesan tentang Nilai Sejarah Masyarakat Wonogiri Tempo Doeloe. Salam Wonogiri Sukses!!!
sedih.. masa kecil saya setiap minggu pagi selalu kesana.. bermain *delikan*,
*bal-balan* dll…
semoga jangan sampai dirobohkan…. Amin
Seharusnya ikon suatu daerah perlu dilestarikan walaupun hanya sebuah benda mati agar generasi yang akan datang paham akan sejarah daerahnya apalagi dari program pemerintah yang mengorbankan rakyat banyak menyangkut harta benda bahkan nyawa, saya sendiri termasuk dari yang harus ditransmigrasikan ke luar daerah tepatnya ke Batumarta-OKUT-Sumatera Selatan.