infowonogiri.com-PARANGGUPITOSalah satu alasan siswa-siswi SMP Negeri 1 Paranggupito menuntut mundur Eko Purwono sebagai Kepala Sekolah (Kasek) setempat, karena yang bersangkutan pernah ditangkap warga saat mengantarkan perempuan yang telah bersuami ke Kecamatan Manyaran, beberapa bulan lalu.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri Drs H Suparno Mpd melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten, Soesetyo mengatakan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu masalah di SMPN 1 Paranggupito hingga menyebabkan para siswa menggelar unjukrasa menuntut Eko Purwono mengundurkan diri sebagai kasek.
“Kami masih klarifikasi masalah ini, kita tidak akan sembarangan mengambil kebijakan. Kami akan memanggil semua guru dan murid, serta Kepala sekolahnya. Sehingga keputusannya ada dasarnya,” ujar Soesetyo, Senin (5/3) kemarin. Soesetyo mengaku telah memanggil tiga orang guru dari lima orang guru yang perlu dipanggil.
Selanjutnya akan memanggil sejumlah siswa yang terlibat aksi unjukrasa dan nantinya akan memanggil pula Eko Purwono sebagai Kasek. Soal tudingan yang menyebutkan, Eko Purwono ada main dengan perempuan hingga tertangkap warga, Soesetyo tidak berani memastikan, karena belum ada buktinya.
Setelah selesai memintai keterangan semua pihak yang terkait, Soesetyo meyaskini permasalahan akan jelas. Mengapa siswa berunjukrasa dan menuntut mundur kaseknya?. Dimungkinkan, menurut Soesetyo ada pihak lain yang menggerakkan para siswa berunjuk rasa. Bisa datang dari internal guru setempat, bisa juga dari luar sekolah, atau murni siswa.
Soesetyo mengatakan, unjukrasa kemarin menuntut Kasek mundur. Alasannya, karena Kasek membebani pembelajaran diluar jadual pokok untuk meningkatkan kelulusan siswa, kebijakan les pada hari Minggu, guru kunjung pada malam hari ke kelompok belajar, dan penambahan jam nol (0) setiap mata pelajaran matematika.
“Kebijakan itu dirasa memberatkan siswa,” tandas Susetyo. Dan, tuntutan ketiga biaya sekolah atau uang gedung juga dipersoalkan para siswa. Namun Soal tarikan uang gedung Soestyo tidak menjelaskannya. Nantinya, Dinas Pendidikan akan segera menentukan siapa yang berperan terkait unjukrasa para siswa. ([email protected])
hati2 menyikapi ini,mungkin ada provokayornya……
apalagi kalau masalah nya ngantar istri orang,itu kan biasa aja……wong disini beginian kan memang culture nya begitu,sampe anggota dewan,bahkan bupati sekalian pernah melakukan……… ha…ha….
walah ya kasihan murid dan guru yang danggap provokator. istilah provokator kan ke arahyang ndak baik.padahal…jelas guru dan murid mengungkapkan sesuatu yagn tdk baik/tdk mapan/tdkpas ……. agar jadi baik.Piye to iki…