
infowonogiri.com – SELOGIRI – Informasi dari rumah duka, korban meninggalkan seorang istri bernama Dyah Sri Wahyuni (38) dan dua orang anak Bela (14) Rizal kelas (11). Korban tinggal di perumahan tersebut sekira 4 tahun silam. Sebelumnya dia tinggal di alamat asalnya, yaitu Dusun Duwet Desa Mlokomanis Wetan RT 01 RW 08 Kecamatan Ngadirojo.
Hardi (35), kawan sesama pedagang cilok, menuturkan, selama ini almarhum semasa hidup selalu berjualan di wilayah Selogiri. Dia bekerja mulai pukul 06.00 WIB sampai malam hari. Pada siang hari dia berjualan di sekolah-sekolah, dan di tempat keramaian. Pada malam hari dia berjualan di taman Krisak Selogiri.
“Dia kulakan di Pak Prapto Wonokarto, berangkat pagi pulang malam,” katanya. Di rumah, Selasa sore kemarin tampak puluhan warga tampak berkabung. Sebagian ibu ibu sibuk menyiapkan sarana pemakaman. Sebagian para lelaki sibuk menata kursi takziyin (pelayat), dan sebagian sibuk menyiapkan upacara pemakaman.
Sementara di dalam rumah, sebagian pelayat, para ibu-ibu menenangkan Dyah Sri Wahyuni yang menangis. Dua anaknya tampak tenang. “Sabar ya bu, terimalah ujian ini dengan iklas. Baca istighfar. Tawakal yah bu, perbanyak dzikir, biar ibadahnya diterima di sisi Allah,” ujar pelayat.
Warga setempat berharap, pemerintah mengambil pelajaran dari bencana ini, yaitu dengan merawat pohon turus jalan. Sehingga kedepan tidak terulang lagi peristiwa sama. Beberapa pohon turus jalan di Selogiri sebagian sudah tua, bahkan sudah ada yang keropos, namun dibiarkan.[Bagus]
Untung tak dapat diraih Malang tak dapat ditolak….turut berduka cita,semoga keluarga yg ditinggalkan dapat selalu tabah…kepada Pemkab Wonogiri mohon dijadikan pelajaran,agar menata kembali pohon-pohon yg sudah berumur terutama di ruas-ruas jalan Wonogiri dan sekitarnya…