infowonogiri.com-WONOGIRI-Penambang emas rakyat di wilayah Desa Jendi Kecamatan Selogiri merasakan khawatir dan takut jika suatu saat mereka kehilangan pekerjaan menambang emas. Akhir akhir ini perasaan tersebut seperti kian dekat menjadi kenyataan. Sementara produksi penambangan emas kian hari juga kian menurun.

Karena itu penambang tradisional berharap rencana eksplorasi pertambangan emas oleh PT. Alexis Perdana Mineral di wilayah Selogiri tidak dilanjutkan pada tahap eksploitasi. “Penambang rakyat takut kehilangan pekerjaan apabila daerah itu dikuasai perusahaan pertambangan besar,” tutur Supono penambang.
Hal itu dikuatkan oleh Supono (60) penambang emas Desa Jendi. Bahkan, menurut Supono akhir-akhir ini jumlah produksi emas di daerahnya menurun sangat drastis. “Paling banter rata-rata perhari hanya mendapat seperempat gram bijih emas, itu sudah maksimal,” katanya.
Kepala Desa Jendi, Wahyudi, ST menambahkan, menipisnya produksi emas di Desanya, menjadi salah satu kendala tersendiri. Pasalnya penambang rakyat harus menggali lebih dalam untuk memperoleh emas. Produksi emas penambang rakyat semakin hari kian menipis.
Setiap penambang rata-rata hanya menghasilkan seperempat gram emas per hari. Padahal, tahun 1996-1997 silam, seorang penambang mampu memproduksi satu gram emas per hari. “Pada Tahun 1997-an bisa dapat setengah kilogram emas per pekan. Tapi sekarang sepuluh gram perhari,” ujar Sartono (46) pengepul emas Desa Jendi.
Menurut penambang, kandungan emas di wilayah Jendi juga kian menurun. Saat ini satu karung batu galian hanya menghasilkan 100 miligram emas. Pada tahun 1996 silam, per satu ember batu galian mampu menghasilkan 50 gram emas. Butiran-butiran emas dari penambang dilebur.
Butiran emas semula berkadar 63% sampai 92%. Oleh pengepul diolah sehingga menjadi emas murni 99,5%. Harga emas mengikuti tren harga pasar internasional. Mulai harga Rp 467.000 per kilogram untuk emas berkadar 99,5%. Setelah matang emas dijual ke pengusaha toko emas di Solo.
Asal tahu PT. Alexis Perdana Mineral (APM) Jakarta telah mengantongi Kuasa Pertambangan Eksplorasi di Wonogiri. Sejak pertengahan 2009 PT. APM sudah bersosialiasi dan dilanjutkan ekplorasi emas dan tembaga di Desa Jendi, Randubang dan sekitarnya selama 3 tahun.
Dengan eksplorasi PT. APM berharap menemukan cadangan logam type porfiri dalam jumlah besar, sehingga layak dieksploitasi dalam skala besar. Selama ini cadangan emas hasil eksplorasi peneliti terdahulu hanya direkomendasikan untuk penambangan skala kecil. Dengan metode eksplorasi yang detil, diharapkan dapat menemukan cadangan yang lebih nyata. ([email protected])

By Redaksi

One thought on “Penambang Emas Tradisional Khawatir Kehilangan Pekerjaan”

Tinggalkan Balasan