infowonogiri.com-WONOGIRI-Kasatlantas Joeharno, mengemukakan bahwa kepemilikan SIM adalah bukti kompetisi seseorang dalam berkendara. Bicara soal kegagalan praktek. Kebanyakan pemohon berhasil melalui tahapan permohonan SIM. Yaitu tes kesehatan kir dokter, pengisian blanko data pribadi, membayar resi.
Tahap selanjutnya, juga banyak yang lulus ujian teori. Untuk pemohon SIM C ujian teori digelar masal antara 7-10 pemohon SIM. Peserta menjawab soal secara digital di meja kursi yang disiapkan panitia.
Selanjutnya, peserta ujian SIM C wajib mengikuti ujian praktek. Yaitu mengendarai sepeda motor melintasi jalan sempit yang dibatasi dengan marka garis putih dan tongkat kayu. Jarak marka/tongkat kayu di kiri dan kanan hanya selebar sekitar 50 cm.
Diteruskan melintasi marka jalan berbentuk melingkar seperti angka delapan sebanyak tiga kali putaran, diteruskan melintasi jalan berkelok kelok dengan cara zig-zag yang dibatasi oleh tongkat kayu. Jarak satu tongkat dengan tongkat lain kurang lebih 1,5 meter sepanjang kira-kira 4 meter.
Kemudian dilanjutkan lagi menempuh jalan menikung dan sempit yang dibatasi oleh tongkat kayu. Apabila peserta ujian praktek menyentuh tongkat dan keluar dari marka jalan (garis putih) maka mengurangi nilai, semaikin banyak pelanggaran semakin berpeluang gagal.
Bagi yang gagal hanya bisa mengulang delapan hari kemudian. Jika kemudian gagal lagi, maka diberikan kesempatan 18 hari kemudian. Jika kali keduanya maka akan diberikan kesempatan untuk ketiga kalinya tiga bulan kedepan. ([email protected])
KALO AKU YG PENTING WAKTU NYEPEDA ORA AMBRUK WAE, . NAH LULUS.
PO SING ISO NGETRILL…. KALI YA YG LULUS.