infowonogiri.com – MANYARAN – Mulyadi adalah Kepala Desa Gunungan Kecamatan Manyaran, periode 2007 hingga 2013. Meski belum habis masa jabatannya, Mulyadi memilih mengungurkan diri dari jabatannya. Kenapa pria kelahiran Wonogiri 10 September 1977 ini memilih mundur ?.
Wartawan INFOWONOGIRI, pekan kemarin datang ke rumahnya di Dusun Daleman RT 04 RW 13 Desa Gunungan Kecamatan Manyaran. Pria lulusan S2 dari Adhi Umbul Bhirawa (AUB) Solo ini, tidak langsung menjawab.
Didampingi ayahnya Darno Widodo (68), ia memulai menjawab dengan becerita masa lalunya. Sebelum menjadi Kades, Mulyadi adalah mantan TKI di Jepang. Bekerja di bidang perakitan elektronik. Setelah dirasa cukup memiliki modal. Ia pulang kampung.
Kebetulan Tuhan juga menjodohkan Mulyadi dengan perempuan asal Kabupaten tetangga, asal Tawangsari, Sukoharjo. Kebetulan mantan TKW di Hongkong. Dengan tekad kuat akhirnya Mulyadi mencalonkan diri sebagai Calon Kades.
“Saya mencalonkan diri karena membawa aspirasi masyarakat. Pemerintahan sebelumnya, menurut rakyat tidak pernah berhasil membawa kesejahteraan rakyatnya,” ujar Mulyadia menirukan pendukunnya saat itu.
Saat itu, 2007 ada enam calon merebutkan satu kursi Kades Gunungan. Sesuai perkiraan, Mulyadi menang mutlak. Perolehan lima calon kades digabung menjadi satu masih kalah dengan perolehan Mulyadi seorang. “Dari lima calon digabung masih kurang 30 suara,” kata Mulyadi.
Saat itu, rakyat yang memilih Mulyadi ada sekira 4.500 suara. Saat itu Mulyadi mendapatkan gambar kelapa. Sejak saat itu, simbol kelapa ia jadikan maskot, dan tim sukses yang mendukungnya ia permanenkan hingga saat ini. Sejak saat itu diberi nama Paguyuban Kelapa Muda (PKM).
Paguyuban PKM kian hari kian bertambah besar. Setiap malam Kamis Pon, paguyuban PKM dikumpulkan, untuk membahas arah pemerintahan Desa Gunungan. PKM inilah yang kemudian mengawal sekaligus membantu pemerintahan Desa Gunungan yang telah dipimpin oleh Mulyadi.
Berkat dukungan masyarakat Gunungan, Pemerintahan Desa Gunungan berjalan normal dan bagus sesuai visi misi Kades Mulyadi. Pemerintahan Mulyadi berhasil membangun Desa Gunungan. Semua jalan di sana sudah dibeton. Tidak ada satupun jalan kampung yang belum dibangun.
Mulyadi pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp.1 milyar untuk pembangunan jalan. Belum lagi termasuk pembangunan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Sebanyak 100 Rumah KK Miskin juga sudah direnovasi, dari Kemenpera.
Tahun ini, tepat sebulan lalu Mulyadi memilih mengungurkan diri sebagai Kades. Apa pasal ? Karena Mulyadi memilih mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif melalui PDI-Perjuangan. Mulyadi kini sedang menunggu penetapan bakal calon anggota legislatif.
Harapannya, jika terpilih dan ditetapkan dia kembali akan didukung oleh masyarakat. Sehingga ia bisa membangun masyarakat Manyaran dan Wonogiri secara umum. Sementara, jabatan Kades gunungan akan diteruskan oleh istrinya, bernama Widi Astuti.
Mulyadi yakin istrinya akan terpilih sebagai Kades. Buktinya, pada Pilkades di Desa Gunungan hanya diikuti oleh satu calon. Artinya istrinya hanya akan melawan kotak kosong. “Insya Allah istri saya akan terpilih sebagai Kades, sebab musuhnya hanya bumbung kosong,” kata Mulyadi.[Bagus]
hemm….
pencitraan yang membodohi rakyatnya…
1. dia gak pernah sekolah kecuali setelah jadi kepala desa
2. dia bukan mantan TKI
ada2 saja orang cari kekuasaan….