Kandang ayam petelur di Wonogiri perlu diawasi agar tidak terserang firus flu burung | Foto Bagus
Kandang ayam petelur di Wonogiri perlu diawasi agar tidak tersrang firus flu burung | Foto Bagus
Kandang ayam petelur di Wonogiri perlu diawasi agar tidak tersrang firus flu burung | Foto Bagus

infowonogiri.com – WONOGIRI – Sebanyak 19 Kecamatan dari 25 kecamatan di Kabuapten Wonogiri dinyatakan endemis virus flu burung. Adalah Kecamatan Wonogiri Kota, Selogiri, Wuryanyoto, Manyaran, Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Baturetno, Ngadirojo, Sidoharjo, Jatisrono, Jatipurno, Slogohimo, Kismantoro, Bulukerto, Puhpelem, Nguntoronadi, Tirtomoyo dan Batuwarno.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Disnakperla Rully Pramono Retno didampingi Kabid Kesehatan Hewan Surip Surono, Selasa (19/2/13) kemarin. Karena itu Dinakperla mengawasi kesehatan unggas di wilayah-wilayah tersebut secara ketat.

Menurut Surip, banyaknya wilayah yang menjadi endemis flu burung dipengaruhi oleh tingginya faktor lalu lintas unggas yang keluar masuk dari dan menuju ke Wonogiri. Untuk menanggulanginya, Nakperla telah menempatkan desinfektan di setiap kecamatan untuk penanggulangan flu burung.

Sementara hewan unggas di enam kecamatan lain yang tidak atau belum terkena virus flu burung diawasi secara ketat. di enam kecamatan lain juga dipantau secara ketat. “Kami juga minta petugas di setiap kecamatan memantau terus perkembangan kesehatan unggas di wilayahnya. Tingginya lalu lintas unggas menjadi penyebab banyaknya kecamatan endemis flu burung,” kata Rully.

Diperkirakan, ada ribuan ekor unggas yang setiap pekan dibawa ke Wonogiri. Celakanya, tidak ada jaminan bahwa seluruh unggas tersebut kondisinya sehat. Faktanya sering ditemukan, keranjang unggas itu jarang sekali disterilkan dengan desinfektan. “Jarang sekali ada pedagang menyemprot keranjangannya. Kondisi ini membuat virus flu burung makin mudah menyebar,” tambah Rully.

Rully menambahkan, ketersediaan deinfektan di Dinas Nakperla stok masih cukup. Petugas kehewanan di kecamatan juga sudah diperintahkan agar langsung mengambil desinfektan jika stok di kecamatan habis.

Surip Surono menambahkan Disnakperla memerintahkan petugas di kecamatan untuk segera melapor jika ada temuan flu burung. “Kalau segera dilaporkan, kami juga bisa secepatnya melakukan penanganan. Tujuannya agar aflu burung tidak menyebar. Kasus flu burung terakhir menyerang bebek di Desa Semin, Nguntoronadi,” katanya.[bagus]

By Redaksi

2 thoughts on “19 Kecamatan Dinyatakan Endemis Flu Burung”

Tinggalkan Balasan