infowonogiri.com – JATISRONO – Sebuah mobil ambulan plat hitam Nopol D 8000 PB datang ke rumah Sunar (58) Kepala Sekolah SDN Watangsono 1, yang beralamat di Dusun Ngrandu RT 02 RW 02 Desa Gunungsari Kecamatan Jatisrono, Rabu (9/5) siang.
Mobil ambulan tersebut membawa jenasah dengan identitas Heni Susanti (29) alamat sama dengan rumah Sunar, yakni di Dusun Ngrandu RT 02 RW 02 Gunungsari Jatisrono. Mobil ambulan tersebut dikemudikan oleh Susanto (30) warga Bandung.
*Salah satu pengantar jenasah korban menghilang.
Dari Bandung jenasah Heni diantarkan oleh dua orang. Satu orang sebagai sopir ambulan, yaitu Susanto (30) warga Bandung. Satu lagi tidak diketahui identitasnya. Salah satu pengantar tersebut kemudian menghilang dalam perjalanan sebelum sampai ke tujuan.
Susanto mengaku tidak mengenali orang tersebut. Menurut Susanto orang tersebut turun di SPBU di Sumpyuh Banyumas pada pukul 03.30 WIB. Namun ditunggu hingga pukul 07.00. WIB orang tersebut tak kembali.“Akhirnya sopir itu mengantarkan sendirian ke Jatisrono,” ujar Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika SIK melalui Kapolsek Jatisrono AKP La Amani. Dijelaskan, Susanto baru mengetahui alamat jenasahnya setelah menemukan di dalam tas milik jenasanya.
Sunar dan istrinya, Suratni (56) membenarkan bahwa Heni Susanti adalah anak ragil, anak ke tiga dari tiga bersaudara. Selama ini tidak pernah mendapatkan kabar tentang keberadaan Heni, sehingga Sunar dan Suratni bingung dan panik ketika anaknya pulang tinggal nama.Heni dikabarkan tidak pernah pulang selama empat tahun. Kemarin pulang dalam keadaan sudah terbungkus kain kafan diantarkan dengan mobil ambulan. Keluarga jenasah mencurigai saat jenasah Heni diserahkan. Sunar dan keluarganya meminta agar divisum.
Keluarga Sempat Tolak Jenazahnya
Keluarga jenasah akhirnya melaporkan ke pihak kepolisian. Jenasah Heni akhirnya divisum namun hanya dilakukan oleh petugas Puskesmas Jatisrono I. Kepala Puskesmas Jatisrono I dr Suprihatin menolak memberikan keterangan.
Salah satu petugas yang turut menyaksikan pemeriksaan jenasah tersebut, kondisi tubuh jenasahnya sudah sangat kurus, tinggal tulang. Di bagian kulit perutnya terdapat warna biru.Kapolsek Jatisrono mengatakan, jenasah tersebut meninggal karena sakit komplikasi. “Heni meninggal karena sakit komplikasi. Keluarganya memang sempat meminta divisum, visum sudah kita lakukan. Tidak ada indikasi mencurigakan,” ujar Kapolsek.[[email protected]]
wonogiri banget