
infowonogiri.com – WONOGIRI – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Wonogiri saat ini dipimpin oleh Heriyanto. Ditemui di kantornya, pria asal Kabupaten Purworejo ini menyatakan bukan sebagai pejabat baru.
Sebab kurun waktu tahun 2005 – 2011, ia pernah bertugas di Kantor BPN Wonogiri. Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) penanganan sengketa. Pertengahan 2011, ia dipindahkan ke Jakarta naik pangkat menjadi eselon III sebagai Kasubdit Perkara Wilayah II di BPN RI.
Kemudian mendapatkan tugas baru sebagai Kepala BPN Wonogiri dilantik pada 28 Pebruari 2013 silam. Di Wonogiri, ia mempunyai banyak program. Pertama ia ingin melakukan pembenahan ke dalam. Sebab, baik buruknya, berhasil atau gagal program BPN sangat bergantung kepada kepemimpinan dan manajeman personil BPN.
Jika secara internal BPN kompak dan tangguh serta mempunyai komitmen kuat terhadap pelayanan masyarakat, maka tugas dan tanggungjawab keluar akan lebih mudah dan terasa ringan. Teknis dan teori membangun internal antara lain menjalin komunikasi tampa sekat, atasan dengan bawahan, taapa terkecuali.
Seperti membangun keluarga dalam rumah tangga. Se-ia sekata, senasib sepenanggungan. Tidak hanya teori, pria asal Kabupaten Purworejo yang tinggal di Wonokarto Wonogiri ini, rela turun ke lapangan bersama petugas ukur dalam pendataan dan pengukuran bidang penyertifikatan.
Seiring pembenahan kedalam, Harriyanto tidak melupakan tumpukan pekerjaan yang telah menunggu. Antara lain Program Nasional penyertifikatan, Program Sertifikat Masal Swadaya (SMS) dan lain lainnya. Ditotal dua pekerjaan itu saja mengharuskan ia bermalam nglembur di kantor.
Prona tahun 2013 ini ada 5000 bidang. SMS ada 2000 bidang. Total berarti ada 7000 bidang. Per pemohon masing masing dokumen terdiri dari 7 berkas yang harus ditandatanganinya. Berarti 7 dikalikan 7000 berkas. Setiap hari sedikitnya ia harus tandatangan sebanyak 2000-an lebih berkas.
Harry demikian panggilannya, menargetkan akhir April ini telah selesai 40 persen dari tugasnya. Pada September nanti harus selesai 70 persen, dan akhir Desember 2013 harus 100 persen kelar.
Hal lain Harry telah merampung menjalin sinergi dengan pejabat Muspida Kabupaten Wonogiri dan berabgai elemen termasuk dengan para Camat se Wonogiri sebagai PPAT dan Notaris se Wonogiri.
“Penyediaan blangko sekarang bukan tanggung jawab kita, tetapi sudah menjadi tugas Camat sebagai PPAT dan Notaris untuk membuat atau menyediakan blangko. Dulu kita yang menyediakan, ini sudah singkron cukup membantu kita menjadi ringan,” katanya.
Khusus kepada para Kepala Desa/Kepala Kelurahan agar tidak terlalu nyantai apalagi tidur. Disarankan Kades/Kepala Kelurahan banyak berkordinasi dan berkomunikasi dengan camat agar dapat bekerja dan meraih program pemerintah di bidang penyertifikatan.[Bagus]
Apresiasi kepada Bp.Heriyanto kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Wonogiri atas pembenahan internal di BPN Wonogiri.
Kenyataan di lapangan, akhir – akhir ini di Kelurahan Gambiranom, kec Baturetno lebih dari 20 orang, masyarakat kel Gambiranom ngrudug / melabrak ke lurahnya ( Irin )
Pasalnya mereka mengurus sertifikat tanah sudah 2 th bahkan ada yg 3 th lebih tidak ada penyelesaian. Tak tau apakah pengurusan ini sudah ditindak lanjuti ke BPN Wonogiri ataukah duwitnya ditilep sama lurahnya? walaualam.
Penulis sendiri juga mengalami, urus balik nama setifikat 2 th lebih tak ada beritanya.Mohon wartawan portal berita Wonogiri untuk membantu mengungkap / memblowup kasus ini.
Untuk informasi selajutnya hubungi Bp Parmady Gambiranom / Heri. 085229822807.