infowonogiri.com – GIRIWOYO – Mungkin bagi sebagian orang menanam atau berkebun pohon pisang adalah hal yang lumrah dilakukan, dan biasanya menanam pohon pisang dilakukan di tanah pekarangan atau kebun belakang atau samping rumah.
Namun, yang terjadi di gambar ini pohon pisang ditanam di tengah jalan, apalagi jalan beraspal. Aneh bukan ….. hal ini dilakukan diberbagai tempat seperti di Jalan Menuju Giriwoyo dari arah Giritontro. Kenapa hal ini terjadi? apa maksud dan tujuannya?, mari kita renungkan dan bahas sejenak. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi, kalau pemerintah bersama dinas-dinas yang terkait lebih peka dalam menyerap aspirasi dan peka terhadap kebutuhan wilayahnya.
Memang dalam pembangunan suatu wilayah tingkat Kabupaten memerlukan skala prioritas. Namun, kadangkala skala prioritas yang merupakan usulan atau aspirasi kadang tidak relevan dengan kebutuhan mendesak yang ada di tengah masyarakat. Bahkan, ironisnya lagi skala prioritas hasil rencana pembangunan suatu daerah pemerintahan setingkat kabupaten yang notabene hasil dari penyerapan aspirasi (reses) anggota dewan yang terhormat tadi belum bisa mencukupi kebutuhan yang bersifat “urgent” di masyarakat.
Dimungkinkan dalam skala prioritas pembangunan tadi masih ada sinyalemen atau dugaan proyek titipan atau proyek yang berbau politis di dalamnya, sehingga marak terjadi kesalahan skala prioritas pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang.
Sehubungan dengan adanya FOTO IRONI dari masyarakat mengenai pembangunan jalan ini, membuktikan bahwa pemerintah Kabupaten Wonogiri belum mampu memenuhi pembangunan infrastruktur khususnya mengenai pembangunan, perbaikan dan perawatan jalan di wilayahnya. Hal ini bisa dimungkinkan karena APBD Kabupaten Wonogiri tidak mampu atau mencukupi dalam pengalokasian pembangunan jalan di wilayahnya.
Sehingga, perbaikan jalan di berbagai daerah tidak tersentuh. Hal inilah yang menimbulkan gejolak di masyarakat kita, masyarakat tahunya perbaikan jalan di daerahnya dikelola oleh penguasa wilayah (kabupaten,propinsi atau negara), karena mereka telah menunaikan kewajibanya dengan membayar pajak. Tidak dapat disalahkan juga, kalau masyarakat di Wonogiri khsususnya di Wilayah Selatan begitu “geramnya’ melihat jalan yang “mbleduk” (berdebu/rusak parah) yang tidak segera ditangani perbaikannya oleh dinas terkait.
Sehigga, mereka “mengekpos” dengan caranya sendiri dengan cara menanami pohon di jalan-jalan yang rusak tadi. Hal ini semata-mata hanya sebagai ungkapan dari perasaan geram dan jengkel dengan adanya kenyataan di jalanan. Diharapkan dengan adanya IRONI penanaman pohon pisang di jalanan ini dapat menjadikan pemerintah Kabupaten Wonogiri lebih peka dalam menyikapi dan bertindak. semoga saja dan kita hanya berharap. [Agung]
nek ora rusak dalane….. gak iso di enggo klangenan rombongan trail (motor sing kulino dienggo liwat dalan rusak). termasuk sing duwe klangenan iku uwonge rus…..ak ora?.