infowonogiri.com-WONOGIRI-Masih mengalirnya bantuan air bersih ke wilayah sisi selatan Kabupaten Wonogiri dapat diindikasikan sebagai kegagalan pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Itu dikemukakan oleh Ibnu Punjul warga Wonogiri, Kamis (13/10) di halaman rumah dinas Pendopo Kabupaten Wonogiri.
Ibnu berharap tidak ada lagi bantuan air bersih untuk Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro dan sekitarnya. “Semoga tahun depan tidak ada lagi droping bantuan air bersih di wilayah selatan Wonogiri,” celetuk Ibnu Punjul, usai penyerahan simbolis droping air bersih oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonogiri.
Rupanya, lontaran Ibnu cukup kritis dan mengena, namun membingungkan sejumlah PNS yang mendengar lontaran tersebut. “Loh kok, malah mendoakan agar tahun depan tidak ada bantuan?,” tutur Tris seorang PNS.
Secara spontoan juga Ibnu menjawab pertanyaan Tris. “Artinya kalau tahun depan tidak ada lagi bantuan, berarti masyarakat Wonogiri sisi selatan sudah kecukupan air,” singkatnya.
Namun Tris tak kalah responsive. “Ora (tidak) mungkin, 4 sampai 5 tahun kedepan pasti masih kekurangan air. Sebab belum ditemukan sumber air bersih di sana ,” tangkis Tris.
Menurut Ibnu, jika dalam jangka waktu 4-5 tahun kedepan masih ada kekurangan air di sisi selatan itu pertanda kegagalan Bupati saat ini. “Yen nganti lima tahun masih kekurangan air, berarti itu kegagalan pemerintah Wonogiri. Berarti dua periode Bupati lama dan satu periode Bupati baru tidak ada bedanya, sama gagalnya,” pungkas Ibnu.
Sementara KPP Wonogiri memberikan bantuan air bersih sebanyak 65 tengki air untuk warga di tiga kecamatan. Yakni Paranggupito, Giritontro dan Pracimantoro. Penyerahan secara simbolis diserahkan oleh KPP Wonogiri Yusron Purbatin Hadi kepada Wakil Bupati Wonogiri Yuli Handoko.
Bantuan air tersebut dalam rangka memperingati “Hari Keuangan” kali ke 65. oleh karena itu bantuan air dari KPPT juga sebanyak 65 tengki air. Demikian seperti sambutan yang disampaikan oleh Yusron di hadapan pejabat Pemda. Yuli mewakili Bupati mengucapkan terima kasih atas perhatian KPPT. ([email protected])
dibantu yo mbok matur nuwun aja…soal tahun depan nanti dilihat…..
bupati baru sama yang lama memang 11-12 ……………yo gimana lagi??????
Kekeringan tetep akan melanda…saya hanya penikmat gunung sewu ”karst gunung sewu” mengingatkan untuk masyarakat di praci, giritontro, paranggupito, eromoko,…sudah 5 kali proyek pengangkatan air bersih..kebanyakan salah metode dengan ”geolistrik” memang bisa akurat untuk penentuan di wilayah aluvial dan vulkanik namun nonsen buat wilayah ”karst” contoh kasus
1. Pengeboran luweng pace
2. Telogo poro, tlogosari giritontro
3. Banyutowo, paranggupito…
Saya menyarankan menggunakan metode penelusuran gua kalo dibilang konvensional dan berisiko tinggi namun lebih akurat, data yg dihasilkan berupa peta gua, dokumentasi video, foto lebih nyata…contoh keberhasilan penelusuran gua yang bisa membantu pengangkatan air ;
1. Gua bribin…di semanu
2. Gua seropan di semanu
3. Luweng sapen, pracimantoro
4. Gua seban, sumber agung pracimantoro
5. Luweng songo, sumber agung, bukti nyata keterlibatan masyrakat, penelusur gua, dan akademisi…
Mohon buat wartawan infowonogiri.com dapat menampilkan berita terkait tersebut…
Maturnuwun.
”Lurah Solo”