infowonogiri.com-WONOGIRI-Sekira pukul 13.00, Minggu (18/12), dua jenasah kakak beradik korban peristiwa kebakaran rumah, Jauzaa Salwa Jahrani alias Salwa (3) dan adiknya Raditya Ghani Nugrautama alias Radit (1,6) dimakamkan di pemakaman umum Banaran Wonoboyo Wonogiri.

Sebelum proses pemakaman, dilakukan upacara adat islam di rumah duka, yaitu di rumah neneknya di Bulusari RT 01 RW 04 Desa Bulusulur Wonogiri. Suasana berkabung duka tampak terasa di dalam rumah bangunan permanen itu. Ratusan pelayat berpakaian hitam-hitam datang silih berganti.
Beberapa jam sebelum jenasah diantarkan ke pemakaman, terjadi insiden. Ayah kandungnya, Utomo Julianto alias Uut alias Utomo (35) sempat ambruk nyaris tak sadarkan diri. Saat itu Uut baru saja pulang dari Jakarta. Beberapa jam kemudian, Uut ingin melihat wajah kedua anaknya, yang telah terbungkus terbelo (Peti Mati)  dan berkain mori.
Setelah diperlihatkan beberapa saat, Uut roboh tak kuasa menahan sedih dan perih. Uut tampak menangis namun tak bersuara. Wajahnya tampak muram padam. Tubuhnya tampak lemas. Iapun kemudian digotong masuk ke dalam kamar. Suasana makin haru ketika pelayat turut menangis.
Selepas adzan dzuhur, kedua jenasah diberangkatkan ke makam menggunakan mobil ambulan. Sebagian pelayat turut mengantarkan. Uut pun turut mengantarkan kedua jenasah anaknya. Demikian pulang ibu kandungnya, Sayekti Nugraheni alias Heni (29) tampak hadir, bersama anak pertamanya, Rafi (11) didampingi kerabatanya.
Sampai di pemakaman, bahkan Uutlah yang membaringkan kedua anaknya ke dalam lubang pembaringan terakhirnya. Uut pulalah yang kali pertama menimbun kedua lubang tersebut. Lalu dibantu oleh sejumlah pekerja makam dan kerabatnya. Lubang makam anak perempuan dan lelakinya itu berdampingan. Puluhan pengantar mengakhiri pemakaman dengan doa yang dipimpin modin.
Sementara kakak kandung Heni, Agung Sri Widodo (33) mengemukakan, bahwa saat terjadi peristiwa kebakaran, Heni sedang pergi ke rumah Neneknya di Jatibeduk Purworejo Wonogiri. Henurutnya saat itu, pamitan kepada Neneknya akan pergi ke Jakarta bersama anak-anaknya, untuk menyusul suaminya, disana.
Anak kedua dan ketiganya (korban) ditinggal di rumah. Karena di rumah sudah ada anak pertamanya, Rafi. Saat itu, Rafi tidak sedang les. Melainkan sudah pulang dari les. “Namun setelah ditinggal pergi ibunya, Rafi pergi ke warnet main FB (facebook). Jadi ibunya sudah menitipkan adik-adiknya ke kakaknya,” kata Agung.
Agung juga menjelaskan, meskipun pintu di depan terkunci, pintu rumah belakang tidak dikunci. Dan itu, katanya sudah terbiasa. Namun diduga anak-anaknya tidak mengetahui. “Maklum masih anak-anak,” katanya. Ia menandaskan, bahwa Heni tidak pernah meninggalkan anak-anaknya, tanpa sebab. Heni pun, menurutnya tidak pernah pergi meninggalkan anak-anaknya yang kecil tanpa ada Rafi.
Heni adalah anak kandung pasangan Sumarno (alm) dan Wuryani (alm) warga Jatirejo Wonoboyo. Heni adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Heni ibu rumah tangga, dan sesekali bekerja serabutan. Suaminya bekerja proyek pembangunan di Jakarta. ([email protected])

By Redaksi

One thought on “Ayah Dua Anak Korban Kebakaran Pingsan”

Tinggalkan Balasan