infowonogiri.com-WONOGIRI-Hari Raya Idul Qurban direncanakan akan jatuh pada tanggal 6 Nopember 2011. Jika dihitung sejak Minggu (23/10) terhitung masih dua minggu lagi, namun sejumlah blantik (pedagang hewan ternak) mulai bergerak.
Sejumlah blantik mulai mengirimkan kambingnya ke kota-kota besar, seperti, Solo, Semarang, Surbaya, dan bahkan mengirimkan ke luar jawa, Lampung dan Kalimantan. Seperti dilakukan oleh Heri (38) blantik kambing asal Betal Kecamatan Nguntoronadi.
Ditemui di Wonogiri, Sabtu (22/10) kemarin, Heri, mengemukakan dalam sebulan sejak kemarin sampai hari H habis menjual sampai 300 ekor kambing. Heri mengaku perkambing bisa mengambil keuntungan kotor sebanyak Rp.200 ribu.
Untk jenis kambing kacang (jawa kacang) dia membeli dari petani paling murah Rp.400 hingga maksimal 500 ribu. Saat menjual bisa Rp.700 ribu hingga Rp750 ribu. Sedangkan kambing jawa randu membeli dari petani seharga Rp.600 ribu hingga Rp.750 ribu. Lalu dijual kembali seharga Rp.900 ribu
Sedangkan kambing etawa super dibeli seharga Rp.1 juta hingga Rp.1,1 juta bisa menjual sampai harga Rp.1,4 juta. “Selisih harga jual Rp.200 ribu itu masih kotor. Kita membelinya bisa seminggu, dua minggu bahkan ada yang sebulan,” katanya.
Artinya, para blantik kambing sejak membeli kambing ke petani terlebih dahulu dikumpulkan di rumahnya sebelum didroping ke Jakarta. Selama di rumah para blantik ngopeni (merawat) kambingnya sebelum dijual. Dari kambing yang sebelumnya kurus digemukkan terlebih dahulu, baru dijual.
Biaya transportasi dan biaya tak terduga di jalan selama pengiriman juga belum dihitung. “Belum lagi biaya selama di kota, sebelum terjual juga membutuhkan biaya tidak sedikit,” tutur Heri ditemani kawannya, Soiman.
Biasanya, para pedagang berburu kambing hingga ke daerah-daerah. Mereka memperbanyak stok kambing untuk persiapan Idul Adha mendatang. “Saya kalau ngirim kambing ratusan ekor ke Solo dan Semarang. Ini sekarang saya mau ngirim ke Lampung. Rencana akan mengirim 160 ekor,” tuturnya.
Teknik pengirimannya menggunakan mobil pikup El100. Agar mobil angkutannya bisa mengangkut kambing lebih banyak, para blanatik bak mobil dtambahi papan bertingkat sehingga mampu memuat puluhan ekor kambing.
Sampai di kota tujuan, kambing-kambing yang dijajakan juga digemukkan lagi, dirawat kembali. Tujuannya agar kambing mudah laku dengan harga tinggi. “Kalau ngomong resiko, juga banyak. Di jalan juga harus ngemel, aparat lalulintas dan petugas timbangan,” katanya.
Namun sebagian blantik, juga ada yang menitipkan kambingnya kepada para peternak di desa-desa. Namun ada juga blantik yang berjualan hanya menjelang Idul Qurban, alias blantik musiman. Blantik yang terakhir biasanya menjualnya untuk sekolah, instansi atau perusahaan. ([email protected])