infowonogiri.com-WONOGIRI-Bak seekor buaya terjebak di sarang harimau. Semalam warga Lingkungan RT 01 RW 06 Sukorejo Wuryorejo Wonogiri geger menyusul peristiwa penggrebegan sebuah rumah yang terletak di kawasan Kantor Satlantas Polres Wonogiri, Kamis (11/11) dini hari.
Seorang supir mobil book bernama Hendi (50) kedapatan tengah bermalam, sampai tengah malam, di rumah Peni Suprapti (40) warga setempat, bekerja sebagai guru pegawai negeri sipil (PNS) yang kebetulan mantan istri anggota Polres Wonogiri.
Hendi tidak lain adalah warga setempat, bertetangga dengan Peni Suprapti. Hendi sudah dikaruniai dua orang anak. Istrinya juga tinggal serumah. Semalam istri Hendi juga mengetahui jika suaminya digrebeg tetangga sendiri. Peni juga sama, sudah dikaruniai dua orang anak. Peni menjanda karena ditinggal mati suaminya.
Masa yang menggrebeg adalah warga setempat yang kebetulan sebagian diantaranya berprofesi sebagai anggota polisi, dan anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Resort Wonogiri (SPK) yang bertugas dan berpatroli malam itu.
Kronologisnya, malam itu sekira pukul 22.30 warga setempat melihat sekelebatan ada orang berbaju lorek lorek hitam putih dan bercelana gelap masuk bertamu ke rumah Peni. Saksi tersebut berinisial Syd (45) guru SD di Wonogiri.
Syd kemudian menginformasikan hal tersebut ke perangkat RT dan tokoh masyarakat setempat. Secara berantai sms tersebut tersebar luas ke warga setempat. Malam itu akhirnya disepakati dilakukan penggrebegan. Warga setempat mengambil sikap cepat tepat dan akurat.
Tepat pukul 23.00 warga bergerak serempak menggrebeg rumah Peni yang berada di sisi Barat Kantor Satlantas Polres Wonogiri. Rupanya tidak mudah menangkap basah Hendi dan Peni. “Sekitar satu jaman digedor gedor gak berhasil. Akhirnya kita laporkan ke Polres Wonogiri,” ujar Syd.
Setelah petugas Patroli SPK Polres Wonogiri dating, masa berhasil membuka paksa rumah Peni. “Waktu digedor warga, Hendi dan Peni tidak mau buka pintunya, setelah polisi dating baru dibuka, itu pun sudah lama. Orangnya kayaknya naik atap atau talang mau kabur tapi gak bisa,” kata Syd didampingi Rdn.
Malam itu, di lokasi penggrebegan terjadi perdebatan alot antara warga dengan Hendi. Warga menuding Hendi dan Peni telah berbuat serong dan melanggar aturan. “Bertamu sampai tengah malam apa tujuannya kalau gak demenan,” ujar Rdn bernada Tanya dan menuduh.
Namun Hendi saat itu membantah tuduhan massa. Khwatir terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya polisi membawa Hendi dan Peni ke Polres Wonogiri. Sejumlah saksi antara lain Syd, Rdn dan pengurus RT setempat didatangkan ke Mapolres Wonogiri.
Saat ditanyai wartawan METEOR, mengapa sampai di bawa ke kantor polisi? Hendi tidak menjawab tegas. Dia malah balik bertanya ke wartawan koran ini. “Masak dolan ke rumah tetangga gak boleh,” ujarnya. Lalu Hendi balik bertanya ke wartawan. “Sekarang kok kamu gak pernah main bulutangkis,” tanyanya mengalihkan pembicaraan.
Dihadapan petugas SPK, Hendi mengakui selama ini memang menjalin hubungan dekat, sangat dekat dengan Peni. Hendi mengaku sering datang bermalam ke rumah Peni. Namun malam Hendi mengaku belum berbuat seperti yang dituduhkan warga tetangganya.
Akan tetapi warga tidak percaya dengan alibi Hendi. Menurut Syd dan Rdn, Hendi bukan kali pertama bermalam di rumah Peni, dan juga ke beberapa wanita warga sekitar. “Ini bukan yang pertama, dan Peni bukan perempuan yang pertama, yang lain banyak,” kata Syd dan Rdn.(bsr)