INFOWONOGIRI.COM-KOTA-
Puncak kegiatan “Wonokarto Muharram Festival 1446 H/ 2024 M” digelar Kajian Akbar dengan mubaligh Ustad H Mohammad Jazir ASP, Kamis (25/7/2024) di masjid Al Hidayah Wonokarto Wonogiri.
Muhammad Jazir adalah Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokaryan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sangat populer di kalangan ummat Islam. Karena akselerasi otaknya “keluar dari kepala”, tetapi hati & tindakannya tetap berdasarkan tauladan Nabi Muhammad Rosulullah SAW. Dalam hal mengelola rumah Allah SWT, masjid.
Inspirasinya adalah pasca Nabi Muhammad Rosulullah SAW Isro’ Mi’raj dari Masjidil Haraam ke Masjid Al Aqsha, dan pasca Rosulullah Hijrah dari Makkah ke Madinah Al Munawwarah.
Hal utama yang dikerjakan Rosulullah adalah membangun Masjid. Mengajak ummat beriman kepada Allah. Iman kepada hari akhir. Mendirikan sholat wajib berjamaah di masjid. Membayar zakat dan hanya takut kepada Allah. Bukan yang lain.
Jika ada warga/jamaah lemah secara ekonomi maka Takmir harus menjadi solusi. Ada jamaah sakit, Takmir harus belikan obat antar ke dokter. Ada anak takmampu bayar sekolah/kuliah, maka Takmir bertanggung jawab. Ummat diberdayakan dan diberi solusi dari masalah ekonomi rumah tangganya.
Lebih penting lagi, perhatikan kesejahteraan pengurus masjid. Hargai imam masjid dan para Khotib. Berikan gaji bulanan yang pantas. Imbalan yang layak. Dari mana uangnya. Dari uang infak dan pemberdayaan masjid.
Salah satu ide Ustadz Jazir adalah menjadikan masjid sebagai lembaga usaha. Disebut Badan Usaha Milik Masjid (BUMM). Masjid itu harus menyejahterakan umat. Harus berani bayar gaji imam masjid dan honor Khotib. Gaji imam masjid Jogokaryan Rp.10 Juta. Pengurus lain rerata Rp.6 juta. Bahkan kini, Jogokaryan rencana memberi pensiun imam masjid.
“Sebab kalau tidak begitu, Imam masjid menjadi jorok, jorok-jorokan (saling dorong) siapa yang mengimami sholatnya,” ujar Jazir.
Pengurus masjid harus pandai mengelola infak, zakat, dan mengembangkan potensi amal usahanya. Lalu hasil infaknya disalurkan untuk kepentingan ummat. Bukan pinter menumpuk saldo tabungan. Bukan pula bangun “proyek” fisik masjid.
Kejayaan Islam itu dimulai dari masjid. Maka Takmir masjid (pengurus) harus mampu mensejahterakan ummat (umum). Oleh karena itu takmir masjid tidak boleh kreatif. Pengurus harus menjalankan manajemen masjid seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad Rosulullah SAW.
Itulah titik awal peradaban Islam dibangun. Kejayaan Ummat Islam dimulai dari Masjid. Inspirasinya adalah QS At Taubah 17-18. (Bagus Sarengat)