Sabtu, November 16, 2024
BerandaNewsCurah Hujan Meninggi Namun Waduk Tetap Aman

Curah Hujan Meninggi Namun Waduk Tetap Aman

WONOGIRI-Meski curah hujan di wilayah hulu sepecan ini cenderung meninggi, namun sejak Senin (10/1) kemarin, debit pembuangan air dari pintu Wadug Gajah Mungkur dikurangi. Semula 150 meter kubik per detik kini hanya 50 meter kubik per detik. Ketinggian semula muka air waduk 135,32. Sampai Senin pukul 12.00, ketinggian air 135,34 meter dengan debit keluaran yang masih sama. Ketinggian itu hampir mendekati normal, yakni 135,30 meter.

Kepala Divisi Jasa Asa IV Perum Jasa Tirta (PJT) Bengawan Solo I Winarno Susiladi mengatakan penambahan dan pengurangan jumlah keluaran air sangat tergantung pada curah hujan di hulu. Ditambah melihat kondisi air di hilir. Sehingga untuk memastikan sampai kapan pintu dibuka atau ditutup sangatlah sulit.

“Pembukaan pintu air dilakukan bila ketinggian air waduk sudah di atas normal. Seiring dengan naiknya air maka pintu waduk dibuka secara bertahap. Pembukaan pintu waduk harus dilakukan karena untuk memberi ruang bagi waduk jika terjadi banjir dari hulu. Selain itu juga demi keamanan terhadap tubuh bendungan. Semua sesui prosedur. Pintu akan ditutup bila ketinggian air sudah mencapai 135,30 meter,” katanya.

Sementara dari data pukul 18.00 Minggu (9/1), ketinggian air mencapai 135,38 meter dan dibuka dengan debit air 150 meter kubik per detik. Dengan begitu hingga kemarin siang ketinggian air cenderung menurun. Namun semua bisa setiap saat berubah bergantung pada curah hujan di hulu. Selain pintuk waduk, air juga dialirkan untuk menggerakkan dua turbin di pembangkit tenaga listrik. Dengan debit 62,2 meter kubik per detik per pukul 12.00 kemarin.

Memancing

Dibukanya pintu waduk selalu dinanti oleh mereka yang hobi memancing. Begitu pun saat pintu waduk ditutup. Bila saat dibuka kebanyakan adalah pemancing ikan besar, maka saat pintu ditutup pencari ikan kecil yang muncul.

Sardi (45) salah satu pemancing yang kemarin memancing di sekitar bawah pintu waduk mengatakan tidak mudah memancing ikan besar seperti Jambal (patin). Semua hanya untung-untungan. “Untung-untungan saja. Memancingnya kan tidak pakai umpan. Hanya kail uluran besar yang ditalikan ke sepanjang senar pancing,” katanya.

Dengan kata lain, kail itulah yang akan menancap pada tubuh ikan. Jumlah kail yang ditalikan ke senar bahkan mencapai puluhan. Dengan potongan besi ditalikan di ujung sebagai pemberat. Pancing yang dilempar ke tengah lalu diayun sembari senar digulung. Jika beruntung maka ikan akan tertancap kail. “Tapi tidak mudah. Saya yang sudah tiga bulan ini memancing dengan cara ini belum satupun ikan didapat,” kata Agus (32) pemancing lain.

Namun bagi mereka yang mendapat, satu saja sudah dinilai berhasil. Jika tidak dijual, biasanya ikan akan dimasak sendiri. “Ini saya tadi sejak pagi benar di sini. Dapat satu. Ada kalau tiga kilo. Dimasak sendiri. Kalau dijual satu kilo biasanya Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu,” jelas Bambang (56) pemancing asal Ngadirojo. (bsr)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

dwi pada
tami pada
AGITATA pada
seno pada
Redaksi pada
Drs. Panjul pada
Minni pada
Ciko pada
Dian Ari Anggara pada
Redaksi pada Redaksi
nofiana pada
Singo pada
bagus sarengat pada
liverpool pada Redaksi
agung saputra pada Pandowo Merahkan Karawang
anto pada
anto pada
medoel pada
SINGO pada
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
wonogiri pada Redaksi
poppy pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
bupati singkong pada Si Anak Yatim Yang Mandiri
Sekarimbi pada Pakaian Se-almari Dicuri
fahri dwi setyawan, S.Kom pada Kunjungan Dinas Pendidikan ke Bupati
wonogiri pada Redaksi
dimas pada Redaksi
Ki Ranjang pada Hasil Pilkades di Ngadirojo
Mak Cendol pada Hasil Pilkades Di Manyaran
Giri Amparan Jati pada Pembangunan Pabrik BH Dimulai
ANTONIUS SRI HARJONO pada Wisata Air Telaga Rowo Batuwarno Dibuka
mBetal boy pada Raskin Berkutu dan Berdebu
Khozin Sobo pada Wonogiri Ber-Shalawat
Aryo jagalbilowo pada Redaksi
ANTONIUS SRI HARJONO pada Ada 200 Zona Pendirian Tower
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
kube berkah mandiri pada Donor Darah PMI Ranting Wuryantoro
bambang pada Terapi Ion Elektrik
bejodomas pada Terapi Ion Elektrik
ANTONIUS SRI HARJONO pada Profile Kepala UPT OWSA WGM
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guntur Wasito : Jangan Rebutan Jabatan
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guru PNS SD Jatiroto Menjadi Korban Gendam
ANTONIUS SRI HARJONO pada Kejar Target Sampai Lupa Mencari Istri
ANTONIUS SRI HARJONO pada Pulang Dari Jakarta Katiman Gantung Diri
mastris bengkel hp etan timbuljaya pada Tabrakan Suzuki Ertiga vs Honda Supra Satu Korban Tewas
Aryo jagalbilowo pada Lagi, Bocah SMP Cabuli Balita
herzsya pada Redaksi
Pardi Supardi pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Warga Desa Sedayu pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Baridah Widodo pada Pondhok Dhahar Gege Wonogiri
Joko Jolodhot pada Aktivitas di Terminal Slogohimo
Tiyang Alit Wonogiri pada Kendaraan pribadi Bupati Wonogiri
G. Rury Sebastian pada Patung Bedol Desa Riwayatmu Kini
suyatmen alias banceng pada Obyek Wisata Girimanik
Bayu Pradityo pada Sekilas Tentang Wonogiri
Rudiyanto pada Sakit Bisa Dikredit
soeharno teman sekampung Agus Uprit pada Karyawan RM Moro Seneng Tenggelam Di Waduk Gajah Mungkur
ENI KUSRINI RAHARDJO pada Kec Pracimantoro Gelar Pilkades di 3 Desa
astriey shimilikitiy pada Wanita Sebatang Kara Butuh Perhatian
Hamiudin Hamdu pada Mirip Manggis Aroma Serasa Durian
Pecinta infowonogiri.com pada Dana PNPM-MP di Kismantoro
home design tinyportalmedia pada Kegiatan Syawalan TPA Albarokah RW.5 Kismantoro
Pecunta infowonogiri.com pada Enthung Johar Rasanya Lezat
kumpulan soal dan pembahsaanya serta materi pada Kasek Disidang Karena Antar Wanita Bukan Muhrimnya
Muhammad Pangilan Eriel pada Proyek Water Boom Divonis Dihentikan
blendung cah nguter pada Modal SMS Nambang Judi Toto Gelap
Edykismantoro pada Suasana terminal lebak Bulus
Trisno pada Iklan Dept Kehutanan
Edy Kismantoro pada Gunung Merapi Meletus