infowonogiri.com-JATISRONO-Lagi, seorang pemuda Suryanto (18) mati di dalam gudang padi di rumahnya di Dusun Sedran RT 4 RW 01, Desa Sambirejo, Kecamatan Jatisrono. Diduga pria lulusan sekolah dasar (SD) itu bunuh diri dengan menggunakan kain sarung miliknya. Penyebabnya diduga karena ada masalah keluarga.
Kali pertama diketahui oleh neneknya, Dami (70) di dalam gudang hasil panen (senthong), Rabu pagi (11/1). Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kapolsek Jatisrono AKP La Amani mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ada penganiayaan dari orang lain. Kali pertama diketahui pukul 02.00 WIB hingga 03.00 WIB. “Kami bersama tim medis sudah melakukan pemeriksaan korban. Hasilnya murni karena bunuh diri. Informasinya ada masalah keluarga,” terangnya.
Kronologisnya, neneknya saat itu hendak ke luar dari dapur, sekira pukul 06.00 WIB. Sehari sebelum orangtuanya kembali ke Semarang. Korban dilarang pergi ke Jakarta. Ayahnya mernyarankan agar mengikutinya ke Semarang. Tettapi korban tidak mau, akhirnya orangtuanya balik ke Semarang.
Sehari sebelum bunuh diri, korban tampak bersikap berperilaku aneh, setelah sebelumnya sempat perang mulut dengan ayahnya. Korban terlihat menyendiri di pekarangan kosong sejak siang hingga sore. Sekitar pukul 23.00 WIB masuk ke dalam rumah, beberapa jam kemudian diketahui tewas gantung diri.
Sementara Kepala Desa Sambirejo Wardi mengemukakan, selama ini korban dikenal sebagai pemuda pendiam, jarang tampak bergaul dengan pemuda sebayanya. Suryanto tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya Katiman (40) dan Mijem (35) baru saja kembali dari mudik dari Semarang, Senin (9/1) lalu.
Tercatat selama sepekan sudah ada lima orang bunuh diri. Kali ini adalah kali ke limanya. Sebelumnya dilakukan oleh Riyem (70) warga Bauresan, Giritirto, bunuh diri di belik pada Minggu (8/1) di Bahuresan Giritirto Wonogiri. Penyebabnya karena sakit bronkitis.
Sabtu (7/1), Widianto Dwi Atmoko (21) warga Cempaka, Sindukarto, Eromoko gantung diri di kamar, juga karena bonkitisnya. Lalu, Kasiyem (80) warga Plawon, Gunturharjo, Paranggupito gantung diri dengan kain setagen di rumahnya Kamis (5/1). Penyebabnya karena sakit menahun.
Sebelumnya remaja putri tunawicara, Niken Elsa Fandi Hapsari (22) warga Dusun/Desa Miri, Kecamatan Kismatoro, gantung diri di kamar, Senin (2/1) diduga karena minder atas kondisi dirinya yang cacat. Korban ditemukan pukul 16.00 WIB oleh neneknya. KapolresWonogiri AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kasat Reskrim AKP Sugiyo menghimbau agar pihak keluarga selalu mengawasi keluarganya. ([email protected])