infowonogiri.com-WONOGIRI-Semua pintu yang ada di bendungan serbaguna Wonogiri masih dalam keadaan tertutup. Bahkan pintu menuju penggerak turbin PLTA pun mulai Senin pagi (2/1) ditutup karena ketinggian air di wilayah Jurug, Surakarta masuk level siaga merah. Sementara ketinggian permukaan air di WGM masih di bawah level harus dibuka selama periode musim hujan.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta I Bengawan Solo Winarno Susiladi mengatakan ketinggian muka air di bendungan pada pukul 09.00 WIB 130,89 meter di atas permukaan air laut, selang tiga jam atau pada pukul 12.00 WIB naik sepuluh sentimeter menjadi 130,99 meter.
“Ketinggian saat ini masih di bawah pola pintu waduk mulai dibuka. Selama periode November hingga April, pintu akan dibuka jika ketinggian air 135,3 meter. Lebih dari itu maka pintu dibuka dan dijaga di level 135,3 meter. Pada periode musim kemarau, atau setelah April, jika air di waduk di bawah 135,3 meter pintu ditutup agar target ketinggian 136 meter tercapai. Kondisi di 136 meter ini untuk persiapan memasuki musim kemarau. Pola ini berlaku setiap tahun,” katanya.
Terkait banjir di beberapa daerah di eks karisidenan Surakarta, dipastikan bukan dari WGM, tetapi dari sungai di bawah WGM. “Bendungan WGM ini sebagai pengendali banjir di wilayah hulu. Jika tidak ada bendungan ini maka banjir di bawah bisa lebih besar. Tujuan bendungan WGM ini dibuat untuk mengendalikan banjir, bukan mencegah banjir. Setiap ketinggian air di level tertentu pintu harus dibuka, karena terkait dengan daya tahan bendungan. Jika tidak dibuka justru berbahaya bagi tubuh bendungan. Membukanya pun bertahap,” lanjutnya.
Selama masa pengisian sebelum level air mencapai 133 meter maka pembersihan sampah di sekitar pintu bendung masih dilakukan. Satu back hole terlihat masih mengumpulkan sampah. Posisi air di belakang pintu bendung juga masih di bawah pintu. Pencari ikan masih banyak yang mencari di wilayah area yang surut. ( [email protected])