infowonogiri.com-WONOGIRI-Rafi Febrian Nugrautama (11) kini menjadi anak tunggal pasangan Utomo Yulianto alias Uut (35) – Sayekti Nugraheni alias Heni (29) warga Jatirejo RT 01 RW 09 Wonoboyo Wonogiri, menyusul kebakaran rumah miliknya yang mengakibatkan dua adiknya meninggal dunia dalam tragedy Sabtu (17/12) lalu.
Rafi, Selasa (20/12) mendatangi lokasi rumahnya yang kini rata dengan tanah. Kedatangan Rafi didampingi kedua orang tuanya dalam rangka menyaksikan dan menandatangani berita acara penyelidikan oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jateng.
Rafi datang mengenakan pakaian seragam sekolah dasar (SD) putih merah, dan tas ransel hitam. Rafi masih terlihat mengenakan sepatu hitam, tampak ia belum pulang dari sekolahnya, di SD Negeri Wonoboyo 1. Rafi didampingi pulang oleh kerabatnya Meri (28) warga Kaliancar Selogiri.
Di raut Wajah tidak tampak bersedih. Sebaliknya wajahnya tampak tenang dan tegar. Tidak demikian dengan kedua orang tuanya, Uut dan Heni yang tampak pucat, bahkan sempat menangis sesaat, saat wawancara dengan infowonogiri.com, di sela-sela penyelidikan oleh Labfor Polda Jateng.
Rafi adalah kakak kandung Jauzaa Salwa Jahrani (3) dan Raditya Ghani Nugrautama (1,6), dua korban yang meninggal dunia dalam tragedi itu.
Berikut pengakuan Rafi. Hari itu Rafi mengatakan sudah pulang dari les. Rafi mengaku bertemu Heni di rumah. Rafi mengakui dipesan ibunya agar menemai adik-adiknya di rumah. Ibunya saat itu akan pergi ke rumah neneknya, di Jatibeduk Purworejo Wonogiri.
Kemudian Rafi pergi ke warnet. “Saya pamitan ke Salwa, saya keluar dulu. Salwa menjawab, ya dan berpesan agar saya sebenar saja,” katanya. Saat itu, sekira pukul 16.30 Rafi pergi lewat pintu belakang yang tidak pernah dikunci. Sedangkan pintu depan terkunci dari dalam, bukan dari luar.
“Kuncinya grendel. Saya lewat pintu belakang. Saat saya pamitan, kedua adik saya sedang menonton tv,” lanjutnya. Ia juga menceritakan kepada polisi. Bahwa hari itu di rumah tidak ada kompor yang menyala. Karena memang ibunya jarang sekali masak, kecuali memasak nasi.
Menurut Rafi, kabel stop kontak di rumahnya memang sudah mengalami kerusakan. Setiap kali digunakan menghidupkan tv, ngecas HP atau memasak nasi, sering memunculkan percikan api dari lubang stop kontak.
Hal itu juga sudah disampaikan kepada saudaranya, Meri, yang sering menemani dia dan adik-adiknya di rumahnya. Namun kerusakan itu belum diperbaiki, dan juga belum sempat dibelikan penggantinya, sampai akhirnya terjadilah peristiwa itu.
Rumahnya di RT 01 RW 09 terbakar hingga rata tanah, sekitar pukul 16.30 Sabtu (17/12) lalu. Dalam peristiwa itu dua adik kandung Rafi meninggal dunia akibat terbakar di dalam rumah berbahan kayu dan anyaman bambu itu. ([email protected])