infowonogiri.com-WONOGIRI-Tidak sia-sia, jajaran Resmob Satreskrim Polres Wonogiri dan Polda Jateng yang diturunkan untuk memburu pelaku terror bom di RSDBI SDN 1 Wonogiri membuahkan hasil. Dua orang yang diduka pelaku terror berhasil tertangkap sekitar pukul 19.00, Senin (24/10).
Kedua pelaku adalah Marno (29) warga Jl. Salak VI RT 01 RW 08 Kelurahan Giripurwo Wonogiri, dan Wiyanto (20) pedagang bakso warga Karangjoho RT 03 RW 03 Desa Daleman Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.
Pelaku meneror Kepala SDN 1 Wonogiri karena kecewa anaknya tidak diterima atau tidak lulus seleksi saat mengikuti pendaftaran siswa baru sebagai murid SDN 1 setempat. Karena sakit hati pelaku menemui keponakannya Wiyanto (19) di Sukoharjo.
Tujuannya untuk meminjam HP dan menggunakannya untuk menerror Kasek SDN 1 Wonogiri, Pamuji. Asal tahu, pelaku meneror menggunakan HP dengan cara mengirimkan SMS kepada Kasek SDN 1 pada Rabu (19/10) silam, sekitar pukul 09.00. Dalam SMS, pelaku menginformasikan terdapat bom yang akan meledak di sekitar SDN1 Wonogiri.
Menurut informasi yang dihimpun infowonogiri.com, pelaku ditangkap di rumahnya masing masing. Kali pertama ditangkap Wiyanto dan dikembangkan kemudian berhasil menangkap Marno. Marno menurut tetangannya, sehari-harinya adalah pekerja buruh serabutan. Sementara Wiyanto adalah buruh di sebuah warung mie bakso di Sukoharjo.
Usai tertangkap kemarin, pelaku kemarin diinterogasi di ruang Satreskrim Polres Wonogiri. Tampak Kapolres Wonogiri hadir mendampingi penyidikan yang dilakukan oleh anggota Polda Jateng dan Polres Wonogiri. Kapolres Wonogiri belum memberikan keterangan resmi. Tampak sejumlah anggota Resmbob Polda dan Resmbob Polres Wonogiri sibuk di kantor reskrim.
Kapolres berencana akan menggelar jumpa pers Senin malam. “Masih kita dalami dulu, setelah di interogasi kita baru memberikan keterangan, nanti malam lah yah,” ujar Kapolres didampingi anggota penyidik yang mendampinginya.
Asal tahu, pelaku mengirimkan tiga kali SMS ke Kasek SD N 1 Wonogiri, Pamuji dengan nomor HP 0877360101xx. Isi SMS pertama “Mohon kepada Bapak Pamuji yang terhormat, SD1 Wonogiri mohon hari ini dibubarkan dulu ada bom di belakang gedung. Sewaktu-waktu bisa meledak, percaya gak percaya yang penting sudah ada kabar yang meledak…hormat kami…Ari…trims,”.
SMS kedua “Bapak, tolong sebelum meledak dibubarkan…selamat jalan semoga arwah bpk diterima disisi Allah Swt. Trimakasih. Tengok di belakang gedung ada bingkisan kecil. Sewaktu-waktu bisa meledak dalam kurun waktu 62menit,”. SMS ketiga yaitu “Pagi pak…?? Sudah bubarkan belum murid2. Karena dibelakang gedung ada bom. Bisakah bapak percaya SMS ini,” ujarnya.
Faktanya, sampai pukul 10.30 pada waktu yang dijanjikan tidak ada bom yang meledak. Perkara tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolres Wonogiri. Kapolres langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. ([email protected])