infowonogiri.com-NGADIROJO-Ketua Kepompok Tani Mulyo Dusun Ngasinan Desa Mlokomanis Kecamatan Ngadirojo menuntut agar produsen pupuk kimia PT. Petro Kimia Gresik menguji laboratorium terhadap pupuk Phonska yang beredar di wilayah Wonogiri. Dan, jika sudah keluar hasil uji laboratoriumnya, petani meminta agar pihak produsen mensosialisasikan kepada para petani.
Tujuannya agar para petai di Wonogiri tidak resah dan kebingungan terhadap peredaran pupuk phonska di wilayah Wonogiri. Pasalnya di Wonogiri beredar dua pupuk phonska dalam dua warna, satu warna coklat dan warna pink. Hal itu dikemukakan oleh Ketua Kelompok Tani Mulyo, Mulyono (48) warga Mlokomanis Ngadirojo, Jumat (9/12) di gudang kantor Pupuk Ngadirojo Wonogiri.
Selain itu, Mulyono yang juga sekretaris 10 Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Trubus menambahkan, mewakili petani menuntut agar pengawasan terhadap distribusi pupuk diperketat, sebab Mulyono mencurigai banyak permainan distribusi pupuk di tingkat bawah, para petani juga meminta agar dipermudah dalam mendapatkan pupuk. Sebab pupuk tersebut disubsidi pemerintah.
“Petani tidak mengatakan pupuk ini palsu, tetapi baru sebatas menduga indikasi palsu. Karena bentuk dan warnanya berbeda dengan pupuk yang biasanya. Kami tidak bermaksud merepotkan bapak-bapak, kami hanya ingin mengungkap keberanan,” ujarnya kepada petugas pengawasan distribusi PT. Petro Kimia Gresik Andy Agustian, Kepolisian, Diperindagkop-UMKM, LPKSM Keadilan Nusantara.
Andik didampingi perwakilan Kantor Disperindakop dan UMKM, Sudaryanto, mengemukakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel pupuk phonska warna coklat yang beredar di Wonogiri untuk diteliti di laboratorium perusahaannya, dan juga di laboratorium independen. Hasil uji laboratorium siap akan dibeberkan.
Andik meyakinkan bahwa pupuk phonska warna coklat yang beredar di Wonogiri bukan palsu. melainkan pupuk phoska asli produksi PT. Petro Kimia Gersik. Kandungan pupuk tersebut menurutnya sama persis dengan pupuk phonska yang berwarna pink. Yaitu sama-sama N (nitrogen=15) P (fosfat=15) dan K (kalium=15). “Pupuk itu tidak palsu, hanya beda warna,” katanya.
Soal proses penyebab terjadinya perubahan warna pupuk phonska menjadi warna coklat Andi tidak bisa menjelaskan secara detil dan teknis. Ia juga mengatakan tidak bisa menjelaskan mengapa sampai bisa ada distribusi jenis pupuk phonska dalam dua warna, yakni coklat dan pink. Sebelum beredar pupuk tersebut telah melalui uji laboratorium independen dan uji laborat internal.
“Tetapi kami berani memastikan bahwa pupuk tersebut asli, bukan palsu. sebab ada lebel dan angka kode khusus,” katanya. Namun pada prinsipnya, Andy mengaku bahagia, penemuan petani tersebut akan menjadi masukan terhadap produknya, untuk diperbaiki, baik kualitas, warna dan kemasannya.
Seperti diberitakan kemarin, pupuk phonska warna coklat dikeluhkan petani Tani Mulyo Dusun Ngasinan Mlokomanis Ngadirojo. Karena pupuk tersebut jelek dan tidak ampuh, tidak seperti pupuk phonska yang selama ini dibeli petani, yaitu yang berwarna pink. Petani mencurigai ada indikasi pupuk phonska warna coklat itu palsu. ([email protected])