infowonogiri.com-SIDOARJO-Kalau mau tahu harga pasaran kacang mete, alangkah baiknya jalan jalan ke pasar Sidoharjo, Jatisrono atau Slogohimo, Purwantoro. Di Sidoharjo, biasanya setiap pasaran Kliwon dan Pon. Di pasar Sidoharjo hampir setiap pasaran banyak orang menjual oshe.
Oshe adalah kacang mete yang masih berkulit namun sudah dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Setelah dipastikan kering, oshe dijual oleh petani desa ke pasar. Menurut Mini (38), oshe tersebut dikumpulkan petani dalam kurun waktu paling seminggu.Saat ini, di musim kemarau ini, sedang banyak banyaknya oshe, atau sedang masa panen. “Tidak lama lagi, paling sebulan, kemungkinan sepi. Sebab diperkirakan sudah memasuki musim hujan,” tutur Mini wanita berkerudung ini.Bicara soal harga, oshe mete di pasar Sidoharjo berkisar antara Rp.10 ribu hingga Rp.14 ribu perkilogram atau perberuk. Beruk adalah tempurung kelapa. Ukuran timbangan dengan beruk berbeda. Perbandingannya. 10 beruk sama dengan 11 kg.
Mahal murahnya harga oshe ditentukan oleh kualitas oshe. Semakin bagus oshe semakin mahal harganya. Untuk menentukan apakah oshe tersebut berkualitas bagus atau jelek, sangat mudah sekali. Pedagang (pembeli) membawa ember kecil yang diisi air seperempatnya atau maksimal separuh. Lalu oshe dimasukkan ke dalam ember isi air itu.Cirinya, jika oshe itu tenggelam maka bisa dipastikan berkualitas bagus, oshe berisi kacang mete. Sebaliknya jika oshe mengapung (kemampul) maka oshe tersebut jelek atau bahkan kopong. Makin terapung makin jelek. Makin tenggelan semakin berkualitas.
Ngomongin soal produksi, pedagang membawa pulang dan diproduksi di rumahnya. Caranya, kacang mete bila belum kering benar dijemur kembali agar dipastikan oshe tersebut kering 90 persen. Jika sudah benar benar kering, dipastikan sudah tidak ada getahnya.Sebab getahnya oshe dapat dapat menimbulkan gatal gatal dan bahkan bisa mengakibatkan iritasi pada kulit, jika kulit peka, bahkan kulit kebalpun rawan. Lalu kacang dikupas. Cara mengupasnya menggunakan alat khusus. Istilahnya dijeglok.
Dalam mengupas, harus dilakukan ekstra hati hati. Diusahakan kacang mete tidak pecah atau terbelah. Sebab jika pecah atau terbelah, maka kualitas kacangnya menjadi kurang bagus. “Juga harus mengelem kacang yang terbelah menggunakan kanji, agar mete tampak utuh,” katanya.Proses lain yang harus dikerjakan perajin mete adalah mengupas kulit ari yang menempel pada kacang mete. Sehingga kacang tampak putih bersih atau putih tulang. Untuk memudahkan kulit ari terlepas dari tubuh kacang mete dipanggang diatas seng menggunakan bara api.
“Kalau dipanggang kulit arinya bisa lepas sendiri, tapi kadang juga harus dikupasi,” ujarnya. Setelah dipastikan kulit kacang mete sudah bersih, tinggal digoreng menggunakan minyak pilihan. kacang mete siap dinikmati, atau dikemas untuk dijual ke para pedagang.Ada pedagang yang menjual mentahan. Mereka menjual ke toko toko kelontong dengan berbagai takaran, 1/2kg sampai 1kg. Namun ada juga yang menjualnya sudah dalam keadaan matang. Kacang mete mentah kupasan harganya mencapai Rp.60 ribu-Rp.70 ribu, dan matang Rp.90 ribu.“Lebaran kemarin tembus Rp.100 ribu perkilogram matang,” tutur Sumiyem pedagang asal Sempukerep Sidoharjo. ([email protected])