GGLINK-NEWS-WONOGIRI-Anggota DPRD Wonogiri Samino Sip menilai ditiadakannya pelayanan cabut gigi di Puskesmas Wonogiri I adalah sebagai sebuah kemunduran kualitas pelayanan Puskesmas. Samino pun mengaku sangat prihatin dan menfonis hal itu sebagai citra buruk pelayanan dokter gigi di Wonogiri.
“Dengan ditiadakannya layanan cabut gigi itu kemunduran pelayanan Puskesmas. Gerakan itu sangat saya sayangkan. Ini kasus local, seharusnya dicegah jangan sampai merembet ke Puskesmas lain, akan kami cek implementasinya di masyarakat,” ujar Samino, Selasa (26/10).
Samino mengaku heran mengapa masalah cabut gigi (keliru cabut gigi yang utuh bukan gigi yang berlubang) yang dialami oleh Bahlian Titi Malhan (32) oleh dokter gigi Sri Marmiyati tidak segera diselesaikan secara tuntas.
Samino merasa sudah turun melakukan kroscek ke Puskesmas dan ke pasien yang bersangkutan, namun karena masalah itu langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) maka Samino mempercayainya masalah itu tidak akan berlarut larut. Tetapi faktanya sampai saat ini belum kelar.
Samino menghimbau agar konflik salah cabut gigi itu dimediasikan secara baik baik. Namun, masih menurut Samino, jika sudah tidak ada ruang untuk bermediasi, maka disarankan agar masalah tersebut diselesaikan secara hokum. “Kalau sudah tidak ada ruang mediasi atau deadlock, silahkan melalui jalur hokum, biar jelas dan tegas,” kata politisi kader Partai Golkar ini.
Menanggapi tidak segera selesainya masalah salah cabut gigi antara dokter gigi Sri Marmiyati dengan pasien Bahlian Titi Malhan, menurut dokter umum Puskesmas Wonogiri I, karena ada campur tangan pihak luar. “Karena masalah itu sudah ada campur tangan pihak luar. Maksudanya LSM dan Pengacara,” ujar dokter berjilbab ini.
Menurut Samino kerterlibatan LSM dan Pengacara dalam perkara salah cabut gigi di Puskesmas Wonogiri I adalah hak asasi seseorang, tidak ada orang lain yang bisa melarangnnya([email protected])