WONOGIRI-Tim Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Wonogiri mengeluhkan upaya operasi penertiban pekerja seks komersial di Kabupaten Wonogiri sering menemui kegagalan, atau tidak memperoleh hasil maksimal. Menurutnya salah satu factor kegagalan itu karena sesame pekerja seks komersil yang menjadi sasaran penertiban memberitahukan kepada kawan kawannya seprofesi.
Demikian dikemukakan oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Wonogiri Sukiyono kemarin. Alas an lain, menurut Ndan Ki -demikian panggilan Sukiyono- karena keterbatasan jumlah personil, sehingga anggota tim yang diterjunkan sangat sedikit. “Kita beberapa kali menggelar operasi penertiban PSK di Wonogiri Kota mupun di Daerah, tapi sering kali gagal, kalah sama SMS,” tuturnya.
Menurutnya penertiban yang dilakukannya sudah tergolong dirahasiakan dan disiapkan secara matang. Misalnya tim yang diterjunkan menyamar sebagai preman atau tidak menggunakan seragam dinas bahkan tidak bersepatu. Bahkan terkadang menyamar pula sebagai si hidung belang. Tim yang diterjunkan tidak pula mengendarai mobil dinas. Melainkan hanya menggunakan sepeda motor pribadi dan menyebar.
Awalnya upaya penyamaran itu tampak akan membuahkan hasil maksimal dan akan berhasil banyak menangkap sasaran PSK. Akan tetapi, saat mulai menangkap satu PSK, penangkapan berikutnya digagalkan PSK yang tertangkap. “Yang tertangkap itu ternyata menghubungi kawan kawannya melalui SMS. Ada juga yang tertangkap dibonceng sepeda motor, tidak lama kemudian dikejar pengendara motor lalu meminta diturunkan katanya itu adiknya,” tuturnya.
Sasaran penertiban PSK dilakukan pada malam hari di sekitar terminal Angkuta, di sekitar alun alun Giri Krida Bhakti, di Plasa Gajah Mungkur, Terminal Induk, di Pasar Wonogiri Kota dan di tempat lain. Menurutnya, meski bisa dibilang tidak banyak, namun jumlah penjaja nikmat selalu ada saja di Wonogri. “Tujuan razia PSK adalah dalam rangka penertiban dan pembinaan,” tambahnya.
Terkait keterbatasan Personil, Satpol PP Wonogiri memiliki anggota 45 orang, 15 diantaranya wanita. Membawahi 25 Kecamatan. Dibandingkan dengan Kabupaten tetangga, jumlah Satpol PP Wonogiri tergolong paling sedikit. Contoh Satpol PP Pacitan ada 77 personil tugas di 12 Kecamatan. Di Sukoharjo 12 Kecamatan 77personil. Di Magetan 17 Kecamatan personil 89. Di Temanggung 22 Kecamatan 279 personil. Di Bojonegoro 27 Kecamatan 350 Personil.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 tahun 2010, setiap pemerintah kecamatan minimal mempunyai lima anggota Satpol PP yang dipimpin oleh satu komandan regu. “Kami di Wonogiri masih membutuhkan personil lagi. Tiga sampai lima personil lagi perkecamatan, minim 3 orang di setiap kecamatan,” pungkasnya. (bsr)