WONOGIRI-Teriakan histeris seorang gadis meminta tolong memecah kesunyian malam di Dusun Jambangan Kelurahan Balaipanjang Kecamaan Jatipurno, sekira pukul 01.00, Minggu (6/2). Warga di lingkungan RT 04 RW 03 berduyun duyun mencari dari mana munculnya teriakan tersebut.
Didapati seorang gadis perempuan pelajar sendirian menangis di ruang tamu rumahnya. Dia adalah perempuan berinisial Si (17). Korban mengaku menjadi korban perkosaan saudara sepupunya, yakni Widodo (23) yang tinggal di Dusun Pucung RT 04 RW 01 Kelurahan Balaipanjang. Hubungan pelaku dengan korban adalah ayah pelaku adalah kakak kandung ibu korban.
Akibat perkosaan itu, korban mengalami luka luka. Bibir mulutnya bengkak berdarah, pelipis dan tulang pipinya memar membiru. Jalannya sempoyongan dan akhirnya tak sadarkan diri. Sekira pukul 03.00 korban dilarikan ke RS Amal Sehat Jatipurno.
Sementara pelaku berhasil diamankan polisi sekira pukul 06.00 di rumahnya. Kini polisi tengah melakukan pemeriksaan secara intensif dugaan perkosaan tersebut. Sementara korban dirawat di rumah sakit, selain karena trauma secara fisik, korban juga menderita mentalnya.
Direktur RS Amal Sehat dr H Rosyid Ridlo melalui dokter jaga, Zuhal menyebutkan, korban dirawat di bangsal Ali Bin Abu Tholib nomor 1. Menurutnya kondisi kesehatannya secara fisik mulai membaik, namun membutuhkan istirahat panjang.
Korban mengalami trauma di kepala akibat terkena benturan dan mengalami sesak napas karena dadanya membentur daun pintu. “Korban juga membutuhkan istirahat, selain trauma mental juga trauma fisik,” ujar dokter jaga.
Sementara kakak kandung korban bernama Chandra Setyoko menjelaskan, bahwa adiknya menjadi korban perkosaan saudaranya sendiri, yaitu Widodo. Kronologisnya, korban di rumah tidur sendirian. Karena kedua orang tuanya merantau berdagang bakso dan jamu di luar kota.
Dini hari itu, pelaku diduga masuk dengan cara merusak pintu dapurnya. Saat itu korban tidur di kamar yang tidak ada pintunya, hanya ditutupi kain selambu. Sehingga dengan mudah pelaku langsung masuk ke kamar korban dan lansung berupaya menggagahinya.
Ternyata korban dalam keadaan terjaga. Korban menolak. Namun pelaku tetap nekat. Sehingga malam itu terjadi pergumulan seru diatas kasur kamar korban. Korban tetap bertahan. Pelaku berusaha sekuat tenaga. Korban mengambil gunting untuk menakuti pelaku. Rupanya pelaku tidak takut dan tetap berusaha memerkosanya.
Karena pelaku nekat, korban menghunuskan gunting ke arah pelaku. Pelaku tergores di wajahnya. Pelaku menjadi emosi lalu membalas dengan cara mencakar dan mengigit wajah korban, memukul kepala korban dan membenturkannya ke dinding, korban berusaha melarikan diri.
Korban terus beruaha mengejar korban, korban tubuhnya didorong hingga membentur daun pintu dan jatuh sempoyongan. Jerit histeris malam itu memecah kesunyian. Warga berdatangan menolong korban. Sedangkan pelaku telah kabur menghilang. “Kalau malam itu pelaku langsung ketangkap, maunya warga dihakimi, sekarang sudah ditangkap polisi,” ujar Nardi tetangga korban.
Kapolres Wonogiri AKBP Drs Nanang Avianto dan Kasat Reskrim sudah berusaha dikonfirmasi, tetapi yang bersangkutan belum memberikan keterangan. Sementara anggota Polsek dan Reskrim membenarkan telah mengamankan Widodo.
Terpisah Widodo membenarkan telah memperkosa saudara sepupunya itu. Namun menurutnya upaya itu gagal. Karena korban melakukan perlawanan. “Saya emosi, karena dia gak mau. Sudah gak mau muka saya ditusuk gunting. Dia saya pukul beberapa kali lalu kepalanya saya benturkan ke tembok dan saya gigit pipinya,” kata Widodo. (bsr)