infowonogiri.com-WONOGIRI-Meletusnya aksi perempokan di beberapa SPBU di Kabupaten Wonogiri disikapi serius oleh jajaran pengurus organisasi pengusaha dan karyawan SPBU se Kabupaten Wonogiri. Kordinator pengusaha dan karyawan SPBU Mulyadi menyatakan, system pengamanan di SPBU perlu ditingkatkan.
Menurutnya, penjagaan pengamaan pom bensin oleh Satpam atau Security tidak cukup, tetapi perlu ditingkatkan baik segi kualitas maupun kuantitas penjagaan. “Beberapa kali terjadi perampokan di SPBU. Kebetulan SPBU yang dirampok tidak melayani 24 jam dan jauh dari perumahan warga. Oleh karena itu perlu ditingkatkan pengamananannya,” ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, pihaknya kini tengah menggagas rencana pengamanan dengan pihak kepolisian. Sementara ini baru dibicarakan internal pengusaha SPBU, belum dibicarakan secara teknis bersama pihak kepolisian. “Meski sudah ada Satpam tapi belum cukup, saya kira perlu ditingkatkan kualitas maupun kuantitas pengamanannya, secara teknis baru akan dibicarakan dengan kepolisian, nanti malam (Kamis, malam) red” tandasnya.
Mulyadi mengingatkan kepada seluruh pengusaha SPBU, agar lebih berhati hati mengamankan uang setoran. Mulyadi menduga, peristiwa perampokan yang dialami oleh dua SPBU ada kerjasama dengan orang dalam. Alasannya, menurutnya yang mengetahui tempat penyimpanan uang adalah orang dalam, yang mengetahui kebiasaan penyetoran uang juga orang dalam.
Sekedar se Kabupaten Wonogiri ada 10 SPBU, yakni di Selogiri dua SPBU, di Wuryantoro, Pracimantor, Nguntoronadi, Ngadirojo, Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo dan Baturetno. Pada 5 November lalu, SPBU di Dusun Nanggan, Gemantar, Selogiri dirampokkerugian ditaksir mencapai Rp.42 juta. Pada 29 November lalu SPBU di Dusun Ploso, Kedunggupit, Sidoharjo juga dirampok dengan kerugian sekira Rp.4 juta. (bsr)