infowonogiri.com-WONOGIRI-Suasana lantai III Pasar Kota Wonogiri tampak sepi dari aktifitas traksaksi jual beri barang, dan mungkin jasa. Suasana seperti seperti dapat dirasakan berhari hari sejak Wonogiri dipimpin oleh Bupati Begug Poernomosidi hingga Kamis (19/1/12).
Begug, dulu sejak menjabat sebagai Bupati pada periode pertama, yakni tahun 1999-2005 bercita cita ingin mensejahterakan rakyat kecil utamanya para pedagang pasar Wonogiri. Cita cita mulianya diawali dari membangun pasar Wonogiri pasca “terbakar” pada tahun 2001.
Yaitu dengan membangun pasar Wonogiri, namun setelah bangunan berdiri kokoh dan megah, cita cita itu belum terwujud hingga sekarang. Bahkan nasib pedagang hingga kini merasa tidak lebih baik dari pada pasar Kota Wonogiri belum terbakar.
“Ukurannya gampang mas. Sekarang jualan sepi. Dulu (sebelum terbakar) cari Rp.100 ribu gak gampang, hanya setengah hari sudah dapat. Sekarang sejak pagi mruput sampai magrib sulitnya setengah mati, Rp.50 ribu saja belum tentu dapat. Itupun habis untuk jajan,” kata Agus.
Asal tahu, pasar lantai III direncanakan diperuntukan untuk pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang oprokan, baik yang kini menempati lahan parker, gang gang mulai lantai I sampai III, juga untuk PKL di luar pasar Wonogiri Kota.
Pasar lantai Wonogiri Kota tersebut dibangun dengan dana APBD tingkat I Propinsi Jawa Tengah dan bantuan dari Pemerintah Pusat, total senilai Rp.7,4 Milyar. Pembangunan Mulai tahun 2001 hingga tahun 2003, dan diresmikan pada tahun 2004 oleh Bupati Wonogiri. ([email protected])