infowonogiri.com-WONOGIRI- Lumpur sedimentasi di Bendung Colo Wonogiri diperkirakan telah mencapai 100 ribu M3. Karena itu sudah waktunya lumpur tersebut perlu dikeruk. Pasalnya, sedimentasinya sudah cukup banyak sehingga memunculkan daratan-daratan baru di atas bendung tersebut.
Itu dikemukakan oleh Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi, Jumat (13/1). Sedimentasi itu tidak mempengaruhi pola alokasi air irigasi pada bendung, namun pengerukan diperlukan untuk mengurangi sedimentasi.
Pengerukan terakhir dilakukan pada 2004 silam. Saat itu, volume lumpur yang dikeruk mencapai 100 ribu m3. Tahun ini, rencananya akan dilakukan pengerukan. “Rencananya akan kembali dikeruk di tahun 2012,” katanya.
Ditambahkan Winarno, bawha debit air di Bendung Colo pada musim hujan ini terus meningkat. Pada Kamis (12/1), debit air yang dialirkan di Bendung Colo mencapai 34 m3 per detik. Antara lain untuk mengaliri irigasi Colo barat sebanyak 4 m3 per detik dan irigasi Colo timur sebanyak 17 m3 per detik.
Selebihnya dialirkan ke Sungai Bengawan Solo untuk berbagai keperluan pemeliharaan sungai dan menyuplai produksi PDAM. “PDAM Sukoharjo membutuhkan suplai air setidaknya 1 m3 per detik,” tambahnya.
Pengerukan lumpur sedimentasi juga rutin dilakukan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Setahun lalu, sebanyak 100 ribu m3 sedimentasi dan sampah dikeruk. Namun, upaya itu belum sebanding dengan sedimentasi waduk yang jauh lebih besar.
Sedangkan produksi listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) WGM pada Kamis (12/1) mencapai 6,2 MW. Dengan elevasi setinggi 132.09 meter dpl (dari permukaan laut), hanya satu dari dua turbin yang digerakkan. ([email protected])