infowonogiri.com-WONOGIRI-Seorang nenek bernama Simpen (90) tidak tahan menderita sakit TBC. Karena sakitnya tidak kunjung sembuh, warga Dusun Tukluk RT 2 RW 17, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo itu nekat gantung diri pada Rabu (7/12) di blandar rumahnya.
Kali pertama, diketahui oleh cucunya Lasiani seusai waktu subuh. Cucunya, keluar dari kamarhendak ke dapur. Di sisi timur pojok luar rumahnya, cucunya mendapati neneknya sudah dalam keadaan tergantung. Simpen menggantung dengan menggunakan tali selendang warna coklat, miliknya. Selendang tersebut diikatkan di blandar, yang memang blandar tersebut cukup pendek sehingga mudah dijangkau oleh Simpen.
Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika SIK melalui Kapolsek Ngadirojo AKP Darmanto SH, didampingi Kanit Reskrim Aiptu Sandiya melaporkan, hasil pemeriksaan tim medis disaksikan petugas Muspika Ngadirojo, memastikan Simpen meningal karena bunuh diri.Gantung diri Simpen disebut aneh, sebab Simpen dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena meniru tetanganya yang juga meninggal dengan cara gantung diri. Tetanganya yaitu Sakinem (90), gantung diri pada 13 Maret 2011 silam, di kamar mandi.
Hal itu dapat diketahui dari pengakuan Ginem (43) tetangganya. Tiga hari sebelumnya Simpen berkeluh kesah kepada Ginem. Simpen mengeluh sakitnya tak kuncjung sembuh. “Makan terus tapi tidak sehat-sehat. Saya ingin bunuh diri saja seperti Mbah Wongso,” akunya. Sehari-hari Simpen di rumah bersama anaknya Tumiyem (50), cucunya Lasiani (33) dan cucu menantunya Suyitno (35). Jenasah korban, Rabu siang kemarin langsung dikebumikan di pemakaman umum terdekat. ([email protected])