infowonogiri.com-WONOGIRI-Namanya Sidam. Umurnya sudah mecapai 55 tahun. Ia tinggal sementara di Pokoh Wonoboyo Wonogiri. Setiap hari ia bekerja memulung koran, plastik dan apa saja yang diyakini laku dijual kepada pengepul rosok.
Minggu (6/11) pagi kemarin, Sidam bertemu dengan wartawan infowonogiri.com , di tepi alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri. Ia memulung Koran sisa alas shalat ied yang ditinggalkan umat muslim. Diceritakan, ia adalah pendatang asal Desa Pendem Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Jatim.
Ia mengaku baru setahun di Wonogiri. Ia diajak kawannya merantau di kota gaplek untuk bekerja sebagai pemulung. Setiap hari ia bekerja mulai pukul 06.00 sampai pukul 15.00. Rosok yang dipulung biasanya Koran, kertas dan barang plastik.
Harga Koran bekas berkisar antara Rp.1500 hingga Rp.1800 diterima oleh pengepul. Jika Koran masih utuh dan bersih bisa dijual kepada pengrajin bandeng, harganya bisa mencapai Rp.2000 rupiah perkilogram.
Dalam sehari ia bisa pulang ke rumah dengan membawa uang Rp.20 ribu hingga Rp.25 ribu, kotor. Hasilnya sebagian dibelanjakan untuk belanja kebutuhan pokok. Selebihnya ditabung untuk dibawa pulang ke rumahnya.
Di rumahnya, suaminya, Mulyono (70) menunggu bersama cucunya. Mulyono bekerja sebagai pedagang jamu. Paling lama ia mudik sebulan sekali. Sampai di rumah uang hasilnya memulung diberikan untuk anak dan cucunya.
Sidam-Mulyono memiliki 2 orang anak dan 5 orang cucu. “Meskipun anak-anak saya sudah berkeluarga semua, saya tetap bekerja mencari makan. Sebagian untuk anak dan cucu, sisinya ya habis untuk makan,” ujar Sidam tersenyum bebas. ([email protected])