infowonogiri.com-WONOGIRI-Sosok Mbah Selamet adalah tergolong manusia yang tekun bekerja untuk menghidupi diri dan keluarganya. Di usianya yang telah mencapai 80 tahun, namun masih tampak semangat menjalani usahanya.
Mbah Slamet keseharianya bekerja sebagai pembuat caping. Caping adalah sejenis penutup kepala dari anyaman berbahan kulit bambu. Caping berbentuk lebar dan cenderung bulat. Biasanya caping banyak digunakan oleh petani yang berkerja di sawah dan tegalan untuk menghindari terik matahari langsung.
Kembali ke Mbah Selamet. Dia menekuni kariernya sebagai pembuat caping sejak masa pemerintahan Wonogiri dipimpin Bupati Umarsono sekitar tahun 1980-an, hingga sekarang. Mbah Selamet terus membuat caping walau saat ini fisiknya tidak sesempurna ketika ia muda.
Ditemui infowonogiri.com, Sabtu (23/7/11) tampak sedang menawarkan caping hias di depan di kawasan pertokoan pasar Wonogiri Kota. Dia menawarkan harga caping seharga Rp.25 ribu. Hasil penjualan caping katanya sebagai tambahan membeli obat.
Menurut Si Mbah, caping buatannya dulu laku keras. Sebab bentuknya relative bagus dan unik. Namun seiring kemajuan jaman penjualan caping Mbah Slamet kian sepi pembeli. Meski demikian, Si Mbah tetap semangat berjualan.
“Jaman sekarang makin susah, tidak seperti jaman dulu yang mudah, apa-apa murah dan mudah berjualan,” tuturnya. Mbah Selamet menceritakan, meski sudah tua, dia tidak hanya berjualan di Pasar Wonogiri. Dia juga menjajakan capingnya ke pasar lain, yaitu Pasar Pracimantoro dan Pacitan Jawa Timur.
Seusai berjualan caping, Si Mbah di rumah tidak tinggal diam. Dia mengaku senang menolong membantu menyembuhkan orang sakit. “Tapi saya gak mau disebut sebagai dukun, bukan pula orang pinter. Hidup, mati, susah dan senang hanya milik Allah,” pungkasnya. ([email protected])