GGLINK-NEWS-WONOGIRI-Stok jatah Pupuk Bersubsidi Untuk Petani Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 total mencapai 78.227 Ton. Dari jatah pupuk kimia sebanyak itu sebagian besar yaitu 66,93 persen pupuk belum terserap oleh petani, atau baru terserap sebanyak 25.856 Ton atau sama dengan baru 33,07 persen.
Petani mogok dan pemakaian pupuk organik meningkat.
Itu terkuak dalam Rapat Kordinasi Pengawasan Pupuk Bersubsidi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (19/10). Rakor dibuka oleh Bupati, dihadiri oleh Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Edy Martono, Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura Tri Luwarso, Produsen Pusri Sumardi, Petro Andi, Ketua dan Anggota Gapoktan, distributor dan pengecer pupuk.
Siti Muchalimah menyimpulkan, penyebab terjadinya stok pupuk tidak terserap oleh petani antara lain, pertama iklim tanam tidak menentu yang diakibatkan perubahan cuaca, sehinga musim tanam mundur. Kedua, petani mogok tanam. Ketiga adanya pemakaian pupuk organic yang meningkat. Dan keempat daya beli tani melemah.
Setahun kedepan, agar distribusi pupuk lancar disepakati enam prinsip distribusi pupuk bersubsidi. Antara lain, harus tepat mutu, tepat waktu, tepat tempat, tepat jenis, tepat harga dan tepat jumlah. “Juga harus ada komitmen di tingkat kordinasi dan pengawasan. Serta ada pembagian tugas di KP3 agar berjalan efektif,” tandas Siti Muchalimah.
Dalam rakor tersebut, distribusi pupuk bersubsidi harus sesuai ketentuan. Yaitu mulai dari Produsen, Distributor, Pengecer dan Gapoktan. Sistem penjualan pupuk tahun ini telah disepakati system tertutup RDKK (rencana daftar kelompok kerja). Soal penggunaan pupuk organic, kelompok petani berharap tidak ada pemaksanaan. (bsr)