WONOGIRI-Wilayah Slogohimo kembali digemparkan dengan penemuan bayi. Rabu (16/2) kemarin ditemukan bayi lelaki berumur 2 jam di tepi jalan Desa antara Rumah Bersalin (RB) Permata Bunda dengan Puskesmas Pembantu (Pusbuntu) Desa Tunggur Kecamatan Slogohimo.
Sebelumnya 26 Oktober silam 2010 silam juga ditemukan bayi lelaki di tepi jembatan sungai Tunggur. Bayi tersebut belum diketahui ayah ibunya. Kali pertama bayi tersebut ditemukan sekira pukul 06.30 oleh pedagang tempe bernama Ny Kami (65) warga Dusun Juron RT 02 RW 05 Desa Tunggur Kecamatan Slogohimo. Saat itu Ny Kami dalam perjalanan menuju ke pasar. Awalnya Ny Kami dikejutkan suara tangisan bayi dan suara dari tepim jalan.
Setelah diamati ternyata suara itu muncul dari dalam karung plastic yang berisi anak manusia. Oleh Ny Kami, penemuan tersebut dilaporkan ke bidan perawat RB Permata Bunda. Ny Warsini dan Ny Sri Hayati langsung datang membawa bayi tersebut ke dalam RB. Disana lalu bayi dimandikan dan ditangani secara medis. Saat ditemukan bayi tersebut masih hidup, namun cukup mengenaskan. Tubuh bayi itu berlumuran darah tampak belum dimandikan, tali uterus (ari arinya) belum dipotong, tampa dibungkus kain dan dialasi jerami padi. “Bayi itu menangis mungkin karena kedingingan dan kesakitan sebab tubuhnya sudah digerumuti semut merah,” ujar Sri Haryati alias Anti perawat RB Permata Bunda.
Diceritakan, setelah dirawat di RB secara medis, bayi itu dimandikan dipotong tali pusarnyas, dan di ingkubator. Perlahan lahan lahan bayi tersebut juga mau meminum susu formula. Dijelaskan, secara umum bayi tersebut sehat. Berat badannya 3000 gram dan panjang 48cm. kulitnya bersih dan tubuhnya gempal dan tampak panjang. Hidungnya mancung terlinganya lebar, bentuk bibir dan dagunya bagus, alisnya sudah tampak hitam dan kulitnya putih bersih. “Anaknya cakep, saya juga mau. Kebetulan saya belum punya anak lelaki,” kata Anti ibu dua anak perempuan semua itu.
Meski Anti ingin mengadopsi anak tersebut, namun tampaknya tidak mudah. Sebab penemuan bayi sedang diselidiki pihak kepolisian. Untuk bisa mengadoposi bayi tersebut harus melalui prosedur hukum yang berlaku. Kapolres Wonogiri AKBP Drs Nanang Avianto melalui anggota Poslek Slogohimo menyatakan olah melakukan TKP. Di TKP polisi hanya menemukan barang bukti karung plastic. Kedepan polisis berharap bisa mengungkap siapakah ibu bapaknya.([email protected])