WONOGIRI-Jika sebagian orang merayakannya Tahun baru 2011 dengan berwisata, pentas music atau yang lain, petani Digul Bulukerto Petani anggota Kelompok Tani Dugul Kecamatan Bulukerto, Wonogiri merayakan tutup tahun 2010 dengan menggelar lomba tandur (menanam padi).
Lomba tandur digelar di persawahan Seleter Desa Bulukerto, Rabu (29/12). Diikuti oleh 90 orang ibu ibu petani. Sebanyak 467 peserta ditolak karena tidak ada lahan pertanian. Lomba ini juga dalam rangka untuk memeringati hari ibu, dan natalan bersama sebagian umat Nasrani.
Dalam rilis email disebutkan lomba diselenggara oleh Kelompok Tani Dugul, Pemulung Cerita Yahya Tirta Prewita, Pastori Purwantoro dan GKJ Purwantoro dan Jerami (Jejaring Rakyat Mandiri). “Ini hanya gethok tular (dari mulut ke mulut), tapi persertanya mbludak, ada 467 perserta yang ditolak karena tidak sawahnya. Dibatasi pesertanya karena untuk pemerataan hadiah juga,” katanya.
467 peserta tertolak karena lahan sawah padi terbatas.
Laiknya iven besar, di tanggul sawah dipasangi umbul-umbul, tenda untuk undangan. Semuanya berkat gotong royong warga. Sehingga lomba terkesan semarak. Tercatat ada 311 hadirin. Antara lain panitia, peserta, penonton, pejabat Muspika dan PPL Bulukerto, Dinas Pertanian Wonogiri, dan dua anggota DPRD asal Bulukerto dan Puhpelem.
Tepat pukul 08.30 dimulai undian nomor peserta dan pembacaan tata tertib lomba. Waktu lomba 90 detik. Setiap peserta wajib menanam bibit padi yang baik, benar, banyak, tepat jarak dan dalam, dan tidak dobel. Pasangan terbanyaklah pemenangnya. Peserta berasal dari Slogohimo, Kismantoro, Purwantoro, Puhpelem, Bulukerto, dan bahkan dari Banyudono, Ponorogo Jatim.
Tim juri adalah PPL Bulukerto dan Dinas Pertanian. Hadir Camat Bulukerto Sriyanto dan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Guruh Santoso. Wakil Kelompok Petani Dugul Sri Sutardi mengatakan lomba tandur ini sebagai sarana kebersamaam dan komunikasi petani yang akhir akhir ini mulai jarang. Petani adalah subyek pokok penentu pertanian, terpenting adalah bibit, pupuk, obat atau mesin produksi pertanian yang lain.
Terpilih Juara satu sebagai pasangan serasi Kasminto dari Bulukerto dan Neti dari Puhpelem. Penghargaan khusus untuk Mbah Sukinem asal Bulukerto sebagai perserta tertua, 76 tahun. Erna asal Golo peserta termuda, 19 th dan Ria asal Puhpelem yang tengah hamil 5 bulan. Hadiah diberikan kepada enam pasang pemenang. Usai lomba, semua tamu disuguhi nasi thiwul gudangan, bothok, dan peyek teri yang disajikan dengan pincuk daun pisang. (bsr)