WONOGIRI-Hanya dalam waktu beberapa jam, terjadi peristiwa bunuh diri masal oleh empat orang. Tiga orang melakukan hampir bersamaan pada Kamis (23/10), satu orang lagi melakukan pada Sabtu (18/12) silam.
Tiga orang yang bunuh diri nyaris bersamaan adalah Wito Mulyono (85) warga Gondang Kulon, Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri, Mulyono (58) warga Dusun Tempuran, Desa Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo dan Caplik (50) warga Lingkungan/Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Purwantoro serta Suranto (25) warga Geneng RT 01 RW 04 Desa Kebonagung Kecamatan Sidoharjo.
Informasi yang diperoleh dari Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Wonogiri, mengemukakan, Mulyono bunuh diri sekira pukul 04.00 dengan tali plastik di pohon mangga di halaman rumahnya. Motifnya korban menderita sakit tak kunjung sembuh.
Pada pukul 05.00, Mulyono gantung diri di pohon sono pekarangan rumahnya. Korban ditemukan dalam keadaan kaki terlipat dan tubuh terlentang di tanah karena rantingnya patah. bunuh diri dengan sarung yang diikatkan di pohon Sono setinggi 2,5 meter. Motifnya masalah keluarga. Caplik ditemukan gantung diri oleh suaminya di belandar dapur.
”Korban bingung setelah ditinggal mati kedua orang tuanya. Dia sendirian di rumah, suami Suran, pulang Suran pukul 05.00. Saat masuk rumah istrinya ditemukan sudah tewas gantung diri,” kata Mawardi.
Sedangkan Suranto bunuh diri di pohon jambu di tepi sungai di Dusun Geneng Desa Kebonagung. Dia ditemukan oleh kakeknya Kromotirto (80) usai membuang hajat di tepi sungai. Diduga Suranto bunuh diri karena terlalu lama karena gagal usaha sebagai pedagang mie di Surabaya. (bsr)