infowonogiri.com-WONOGIRI-Tradisi tahunan Larung Ageng melarung sesaji tetap digelar oleh Bupati Wonogiri di Pantai Sembukan di Kecamatan Paranggupito Senin sore (6/12) kemarin. Labuhan ageng dengan melarung sesaji tetap dilaksanakan, namun sesaji yang dilarung tahun ini diganti dengan ingkung ayam kampung dilengkapi nasi tumpeng dan hasil bumi, bukan kepala sapi seperti yang pernah dilakukan oleh para pendahulunya.
Namun langkah bupati tidak melarung kepala sapi tidak didukung masyarakat. Indikasinya upacara melabuh kepala sapi dilaksanakan terlebih dahulu oleh warga masyarakat setempat pada malam hari sebelumnya, Minggu malam kemarin, sebelum digelar pentas wayang semalam suntuk.
Mengenai langkah warga setempat, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto tidak melarang kegiatan melabuh kepala sapi tersebut. ”Labuhan ageng yang digelar pemerintah Kabupaten diganti ingkung dan yang dilabuh hasil bumi. Akan tetapi bila warga sekitar meyakini dengan prosesi yang lama tidak apa-apa. Ini masalah keyakinan saja,” kata Bupati.
Warga setempat menilai, sebagian tidak sependapat dan sebagian lain menyayangkan kebijakan Bupati Danar. ”Menurut saya jadi kurang gayeng mas. Pendapatan pedagang pasti turun, mas,” ujar Sukinem (45) pedagang aneka makanan. Sementara tokoh pemuda Muhammad Sarengat menyatakan tidak setuju dan menilai kebijakan bupati terkesan lucu, tidak jelas dan tidak tegas.
”Lucu, tidak melarang tidak menfasilitasi, namun melarung sesajinya tetap dilaksanakan. Itu sama saja. Tidak ada bedanya melarung kepala sapi dengan kepala ingkung ayam. Itu sama saja dengan yang lama, Cuma beda barang yang dilarung. Itu tidak jelas, tidak tegas dan terkesan lucu,” kata Muhammad Sarengat.
Jika diamati prosesi labuhan juga hampir sama dengan kegiatan larung sesaji pada tahun tahuns ebelumnya. Prosesnya, ingkung dan ube rampe larung ageng dikirab terlebih dahulu, lalu diserahterimakan dari tokoh masyarakat kepada pejabat Pemda Wonogiri, selanjutnya dilarung. Sementara Bupati hanya menyaksikan prosesi larung ingkung dari jauh tampa turun mengikuti prosesi di bibir pantai.(bsr)