infowonogiri.com-WONOGIRI-Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika menyayangkan laporan para anggota di bawahnya, baik Kasatreskrim maupun jajaran Polsek se-wilayah Hukum Polres Wonogiri. Pasalnya dalam laporan yang disampaikan sering tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan alias bohong.
Demikian dikemukakan Kapolres Polwan ini di hadapan jajaran Polsek se-Wonogiri dan para pejabat Muspida Kabupaten Wonogiri, Kamis (18/8) dalam rapat kordinasi persiapan PAM Lebaran 1432 H/2011 di aula Mapolres Wonogiri. “Kalau Kapolsek bilang tidak ada judi dan miras, itu pasti bohong. Apalagi Wonogiri ini ibarat Texasnya judi,” ujar Srikandi Wonogiri ini.
Buktinya, hampir setiap hari Polwan asal Singaraja Bali ini, sering menerima laporan melalaui SMS terkait masih banyaknya penyakit masyarakat, termasuk perjudian di wilayah Polsek-Polsek se-Wonogiri, yaitu 25 Polsek. Laporan masyarakat justru sering kali akurat. Contoh, baru saja Kapolres berhasil menangkap 14 penjudi kartu ceki di wilayah Puhpelem.
“Contohnya di Puhpelem dan di Bulukerto, perjudian dan penjualan miras bahkan terjadi di sebelah Mapolsek,” tandas Ketut. Kapolres meminta agar pekat dan perjudian benar-benar diberantas. Jika Kapolsek dan anggotanya merasa sungkan atau pekewuh menangkap mereka, disarankan agar meminta bantuan langsung ke Kapolres.
“Ini tamparan bagi Kapolsek, kalau malu atau pekewuh, laporkan ke kita, kita yang menanggapi dan menindaklanjutinya,” tambahnya. Selain tamparan bagi Kapolsek, penegasan itu juga ancaman bagi Kasatreskrim. Bagi Kasatreskrim yang di wilayahnya masih marak perjudian Kapolda mengancam akan memecat Kasatreskrim untuk dipindahkan.
Namun demikian Kapolres tidak menutup mata, ada juga beberapa Kapolsek yang giat melakukan kegiatan operasi pekat judi maupun miras. Kapolres mengingatkan, pintu pekat dan perjudian adalah pintu awal kejahatan yang lebih berat atau lebih tinggi. Untuk itu jajaran kepolisian di tingkat sector harus bekerja sama menjaga keamanan wilayahnya. ([email protected])